Standar Laboratorium Rujukan Nasional yang inovatif, adaptif dan kolaboratif menuju Laboratorium Berstandar Internasional : Laporan Proyek Perubahan

Loading...
Thumbnail Image
Date
2024
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
BBPMKP
Abstract
Keberadaan laboratorium rujukan veteriner sangat penting untuk memastikan bahwa fungsi kesehatan hewan dan keamanan pangan asal hewan dapat dipertahankan dengan standar yang tinggi, sehingga memberikan manfaat bagi kesehatan masyarakat dan keberlanjutan sektor peternakan. Balai Besar Veteriner Wates adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan yang melaksanakan pengamatan dan pengidentifikasian penyakit hewan, pengujian produk hewan, serta penguatan Teknik dan metode pengamatan pengidentifikasian penyakit hewan, diagnosa dan pengujian veteriner seperti pada Permentan No. 12 Tahun 2023. Salah satu fungsi yang berkaitan dengan laboratorium rujukan yaitu pelaksanaan pelayanan laboratorium rujukan dan acuan diagnosa penyakit hewan menular. Penetapan laboratorium rujukan dengan Kepmentan No. 678/KPTS/ OT.050/M/11/2021 tentang Penetapan Laboratorium Veteriner sebagai Laboratorium Rujukan Nasional yang menimbang untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12 ayat (3) PP No. 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan dan Pasal 59 ayat (2) PP No. 3 Tahun 2017 tentang Otoritas Veteriner. Laboratorium veteriner yang ditetapkan sebagai laboratorium rujukan nasional berdasarkan kesepakatan dari rumusan yang berisi tentang evaluasi laboratorium rujukan nasional dalam lampiran Keputusan. Laboratorium veteriner rujukan nasional sampai dengan saat ini belum memiliki standar. Balai Besar Veteriner Wates menjadi laboratorium rujukan penyakit hewan menular strategis Avian Influenza, Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE), penyakit hewan menular, yaitu Pullorum, Fowl typhoid, dan SARS-CoV2. Proyek perubahan ini menawarkan solusi standar laboratorium veteriner rujukan nasional yang inovatif, adaptif dan kolaboratif untuk menuju laboratorium Berstandar Internasional. Rancangan ini memanfaatkan metode atau teknik pengujian dan diagnosis yang canggih, perangkat otomatisasi, sistem manajemen informasi laboratorium untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan keandalan hasil pengujian. Selain itu, dengan menyesuaikan perkembangan saat ini untuk “go international” yang meningkat menjadi rujukan regional WOAH, dan meningkatkan Kerjasama dengan mitra/partnership, badan riset, perguruan tinggi, dan sektor swasta. Penyusunan rancangan standar laboratorium rujukan nasional yang disahkan oleh Kepala Balai Besar Veteriner Wates pada jangka pendek, kemudian rancangan diusulkan oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan pada jangka menengah menjadi rancangan SNI bersama PSIP-KH hingga penetapan menjadi SNI oleh BSN pada jangka panjang. Proyek perubahan mendukung agenda dalam peningkatan kolaborasi institusi untuk peningkatan produksi pangan sebagai salah satu proses untuk perumusan standar laboratorium veteriner rujukan nasional. Adanya pemanfaatan keluaran ini diharapkan mampu meningkatkan peran dan fungsi laboratorium veteriner rujukan nasional untuk pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan serta menjadikan replikasi bagi laboratorium lain menuju rujukan regional WOAH.
Description
Keywords
Laboratorium;veteriner;Standar Internasional;Laboratorium Rujukan;Kesehatan Hewan;Balai Besar Veteriner Maros;Laporan Proyek Perubahan;Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN);PKN Tk.II/10/2024;
Citation