Penguatan Lembaga Perbenihan Untuk Mendukung Program Kawasan Mandiri Benih Padi di Provinsi Bengkulu
No Thumbnail Available
Date
2015-08-06
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)/BBSIP Padi
Abstract
Penggunaan varietas unggul yang berdaya hasil tinggi, responsif terhadap pemupukan dan tahan hama penyakit utama telah terbukti meningkatkan produktivitas. Prinsip enam tepat dalam perbenihan padi di Provinsi Bengkulu belum dapat dipenuhi. Kebutuhan benih padi di Provinsi Bengkulu mencapai 3.442 ton dan berpeluang untuk dipenuhi oleh lembaga perbenihan yang ada (BBI/BBU dan petani penangkar). Pengkajian ini dilaksanakan di 10 kabupaten/kota pada tahun 2013-2014. Tujuan dari pengkajian ini adalah: (1). Menyusun data base dan informasi sarana dan prasarana, kinerja dan permasalahan lembaga perbenihan di Provinsi Bengkulu. (2). Menentukan preferensi, potensi, dan peluang penangkar formal dan non formal dalam penyediaan benih (3). Mendapatkan alternatif rekomendasi dalam penguatan lembaga perbenihan untuk mendukung terwujudnya kemandirian benih di Provinsi Bengkulu. Hasil pengkajian menunjukkan: (1). Peran lembaga perbenihan di daerah (BBI/BBU) dalam mendukung penyediaan benih dan benih sumber yang berkualitas masih relatif rendah dan belum optimal yang diindikasikan oleh rendahnya anggaran, SDM, infra struktur dan kedudukan/status organisasinya. (2). Produktivitas tinggi, tahan terhadap serangan hama/penyakit, rasa nasi enak, dan berumur genjah merupakan faktor utama dalam penentuan varietas di Provinsi Bengkulu. (3). Strategi penguatan lembaga perbenihan daerah untuk mendukung kawasan mandiri benih di Provinsi Bengkulu adalah sebagai berikut: (a). Revitalisasi BBI/BBU melalui peningkatan anggaran; kompetensi dan jumlah SDM; kelengkapan infra struktur; dan memperkuat kedudukan/status organisasi. (b). Meningkatkan peran BBI/BBU dalam penentukan varietas adaptif spesifik lokasi, diseminasi dan promosi kepada petugas penyuluhan, penangkar dan petani. (c). Tiap kabupaten/kota memetakan jumlah kebutuhan benih, varietas, jadwal tanam, jumlah kelompok tani, luas areal sawah, jumlah penangkar/ penyedia benih, harga benih, dan kelas benih. (d). Menginventarisir penangkar formal dan non formal untuk didata, dipetakan dan dilatih. (e). Menyusun data base perbenihan melalui pengembangan sistem informasi perbenihan di Provinsi Bengkulu. (f). Menciptakan harmonisasi, koordinasi, dan sinergi antar lembaga perbenihan di Provinsi Bengkulu.
Description
12 hlm.; 4 tabel