Pengaruh Teknik Penyiraman dan Jenis Mulsa terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah di Lahan Gambut

dc.contributor.authorZainudin
dc.contributor.authorAidi, Ries Noor
dc.contributor.otherBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanianen_US
dc.date.accessioned2019-12-30T06:30:38Z
dc.date.available2019-12-30T06:30:38Z
dc.date.issued2019
dc.description.abstractLahan gambut di Indonesia mempunyai luas 14,91 juta ha yang tersebar di empat pulau besar yaitu Sumatera 6,44 juta ha, Kalimantan 4,78 juta ha, Papua 3,69 juta ha, dan Sulawesi < 0,10 juta ha (Ritung et al., 2011). Namun secara alami, ekosistem rawa gambut bersifat rapuh (fragile) sehingga diperlukan teknologi pengelolaan lahan yang tepat dan terpadu agar produktivitas lahan optimal dan berkelanjutan. Pengembangan lahan rawa gambut untuk pertanian menghadapi masalah antara lain: kemasaman tanah tinggi, ketersediaan unsur hara dalam tanah rendah, kandungan asam-asam organik tinggi, emisi karbon dan tingginya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Tanaman bawang merah mempunyai peluang untuk dikembangkan di lahan gambut. Secara teknis bawang merah dapat ditanam di dataran rendah, baik di lahan basah maupun kering. Produksi bawang merah di lahan gambut Kalimantan Barat berkisar antara 11-12 t/ha umbi kering (Purbiati, 2012). Selain penggunaan varietas yang cocok, peningkatan produksi bawang merah di lahan gambut dapat dilakukan dengan pemanfaatan pembenah tanah yang tepat. Percobaan di laksanakan di lahan gambut pasang surut (Ds Kalampangan, Kalteng) pada bulan Februari - Desember 2017. Ukuran petak untuk masing masing perlakuan pada percobaan di lahan gambut Kalampangan 1,2 m x 10 m, Percobaan disusun dengan rancangan split plot dan empat ulangan, susunan perlakuannya sebagai berikut : Petak utama: jenis penyiraman P = Penyiraman cara petani dan S= Penyiraman menggunakan sprinkler. Anak petak: jenis mulsa, TM = Tanpa mulsa, G = Mulsa gulma in situ (kelakai) dan J = Mulsa jerami. Hasil percobaan menunjukkan jenis penyiraman dan mulsa tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman bawang baik tinggi maupun jumlah daun. Begitu pula terhadap hasil bawang merah. Namun dapat diketahui bahwa perlakuan PG (penyiraman cara petani+mulsa gulma) memberikan hasil lebih tinggi dibandingkan perlakuan yang lain. Ukuran umbi bawang yang dihasilkan juga lebih tinggi pada perlakuan PG.en_US
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/8489
dc.language.isoiden_US
dc.publisherIAARD Pressen_US
dc.subjectTeknik penyiraman dan mulsaen_US
dc.subjectBawang merahen_US
dc.subjectGambuten_US
dc.titlePengaruh Teknik Penyiraman dan Jenis Mulsa terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah di Lahan Gambuten_US
dc.typeArticleen_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
PROSIDING TTNP 2019 SDH ISBN-257-262.pdf
Size:
657.98 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
Fulltext
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: