DEGRADASI LAHAN GAMBUT

dc.contributor.authorMasganti
dc.contributor.authorEni Maftu’ah
dc.contributor.authorNur Wakhid
dc.contributor.otherBalai Penelitian Pertanian Lahan Rawaen_US
dc.date.accessioned2022-08-10T06:55:17Z
dc.date.available2022-08-10T06:55:17Z
dc.date.issued2017
dc.description.abstractLahan gambut mempunyai multi fungsi sebagai pengendali banjir dan kekeringan, pengonservasi berbagai sumber daya genetik, dan penghasil bahan pangan. Lahan gambut telah lama dimanfaatkan untuk berbagai keperluan oleh petani. Pemilihan lahan gambut sebagai pemasok bahan pangan didasarkan atas pertimbangan (1) produktivitas masih rendah, (2) lahan potensial masih luas, (3) indeks pertanaman (IP) masih rendah, (4) lahan terdegradasi yang potensial masih luas, (5) pola produksi bahan pangan bersifat komplementer dengan pola produksi bahan pangan di pulau Jawa, (6) kompetisi pemanfaatan lahan untuk tujuan non-pertanian relatif rendah, dan (7) tersedianya teknologi produksi berbagai komoditas. Kesalahan dalam pemanfaatan lahan gambut seperti pembakaran lahan, pengelolaan air yang salah, penambangan, dan penebangan pohon menyebabkan lahan gambut terdegradasi. Kriteria lahan gambut terdegradasi meliputi (a) bila penutupan vegetasinya didominasi oleh semak belukar, kadar karbon permukaan tanah gambut < 35 t/ha, atau (b) merupakan lahan terbuka bekas tambang. Sedangkan indikatornya meliputi (1) sudah ada penebangan pohon, (2) ada jalan logging, (3) ada bekas kebakaran, (4) kondisi lahan kering/tidak tergenang, dan (5) adanya bekas penambangan. Degradasi lahan gambut menyebabkan penurunan kesuburan tanah, produktivitas lahan, jenis tanaman yang dibudidayakan, daya konservasi kawasan air, jumlah dan populasi mikroorganisme, dan meningkatnya pencemaran air, udara, dan tanah, sehingga kapasitas fungsi hidrologi, fungsi konservasi, dan fungsi produksi menjadi berkurang menyebabkan lahan gambut terlantar. Dari 14,95 juta hektar lahan gambut Indonesia, 6,66 juta hektar diantaranya terdegradasi. Angka tersebut akan terus bertambah akibat aktivitas manusia. Remediasi perlu dilakukan untuk memulihkan atau memperbaiki sifat gambut. Remediasi dapat dilakukan melalui (1) pengelolaan air, (2) penggunaan pupuk kandang dan Pugam, (3) penggunaan abu gambut dan lumpur laut, dan (4) pemanfaatan limbah kelapa sawit.en_US
dc.identifier.isbn978-602-425-296-0
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/16963
dc.language.isoiden_US
dc.publisherBalittraen_US
dc.subjectDEGRADASI LAHAN GAMBUTen_US
dc.titleDEGRADASI LAHAN GAMBUTen_US
dc.typeArticleen_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
DEGRADASI LAHAN GAMBUT.pdf
Size:
637.71 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description:
Collections