Optimasi Penggunaan Dan Perawatan Mesin Pulper Pada Unit Pengolahan Kopi Arabika (Coffea arabica. L) Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang
No Thumbnail Available
Date
2022-09-21
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia
Abstract
PROPOSAL PKL 2.2019.TMP.PENDAHULUAN.Sektor perkebunan merupakan salah satu sektor yang sangat potesial dalam
memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
nasional. Badan Pusat Statistika (BPS) mencatat kontribusi sektor perkebunan
terhadap perekonomian nasional tahun 2018 naik 22,48% dibandingkan dengan
kontribusi ditahun 2014, sedangkan Produk Domestik Bruto (PDB) perkebunan
2014–2018 sebesar Rp 2.192,9 triliun. Angka sementara, PDB sektor pertanian
pada triwulan satu tahun 2019 mencapai Rp 3,7 triliun dimana tanaman perkebunan
menyumbang Rp 106,95 miliar. Pada tahun 2013 setidaknya terdapat 73 perusahaan
perkebunan dan menyerap tenaga kerja sebanyak 16.414 orang (BPS, 2013).
Kopi merupakan salah satu komoditi perdagangan subsektor
perkebunan yang mempunyai peluang untuk dikembangkan dalam rangka
usaha memperbesar pendapatan negara dan meningkatkan penghasilan
pengusaha dan petani. Pengembangan kopi di Indonesia dimulai sejak periode
tahun 1960-an (Zainura, et al, 2016). Menurut Yahmadi (2007), tanaman kopi di
Indonesia tersebar terutama di Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi dan Nusa
Tenggara sekitar 95% dari luas areal tersebut merupakan tanaman kopi rakyat,
sedangkan tanaman kopi perkebunan sebagian besar terdapat di Jawa Timur dan
Jawa Tengah.
Proses pulping merupakan salah satu tahap dalam pengolahan kopi yang perlu
mendapat perhatian yang cukup serius. Pulping bertujuan untuk memisahkan biji
kopi dari kulit terluar dan mesocarp. Prinsip kerjanya adalah melepaskan exocarp
dan mesocarp buah kopi (Purwadaria, et al., 2007). Mesin yang digunakan disebut
dengan mesin pulper, untuk menggerakkan mesin ini dibutuhkan dua puli yaitu puli
pengupas dan puli hopper. Mekanisme alat ini ketika digerakkan oleh tenaga motor
bakar maka puli hopper akan memperlancar masukan biji kopi, sedangkan puli
pengupas akan memutar rotor oleh v-belt dan mendorong buah ke stator sehingga
buah terkupas dan masuk ke mes untuk memisahkan biji dan kulit (Rajendra, et al,.
2019). Masalah yang dapat terjadi pada proses pulping adalah pengupasan yang tidak
sempurna seperti buah tidak terkupas, tidak terkupas sempurna, dan pecah
(Wicaksana, 2019).Masalah tersebut dapat terjadi karena kerusakan mesin,
ketidakterampilan operator, human error, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
yang tidak sesuai, dan faktor lingkungan sehingga diperlukan pengkajian dan
pendalaman pengetahuan mengenai pengoperasian mesin pengering, karakteristik
bahan, pengendalian K3, perawatan dan perbaikan mesin agar proses pengupasan
biji kopi dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan produk dengan mutu dan
kualitas tinggi.
Description
Keywords
Mesin Pulper,kopi arabika,pengolahan kopi