LAHAN RAWA PASANG SURUT SULFAT MASAM TERDEGRADASI DAN UPAYA PEMULIHANNYA
dc.contributor.author | Alwi, Muhammad | |
dc.contributor.author | Indrayati, Linda | |
dc.contributor.other | Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa | en_US |
dc.date.accessioned | 2022-08-24T01:39:51Z | |
dc.date.available | 2022-08-24T01:39:51Z | |
dc.date.issued | 2017 | |
dc.description.abstract | Lahan rawa pasang surut di Indonesia memiliki peranan semakin penting dan strategis bagi pengembangan pertanian terutama mendukung ketahanan pangan nasional. Hal ini disebabkan oleh potensi luas lahan, produktivitas lahan, dan teknologi pengelolaannya sudah tersedia. Luas lahan rawa pasang surut yang berpotensi untuk dijadikan lahan pertanian khususnya tanaman padi masih tersedia cukup luas. Berbagai kendala yang dihadapi dalam usahatani di lahan rawa pasang surut antara lain: (1) tingkat kesuburan lahan rendah, (2) infrastruktur yang masih belum berfungsi secara optimal, (3) tingkat pendidikan petani masih rendah, (4) indeks pertanaman masih rendah, dan (5) serangan organisme pengganggu tergolong tinggi. Ke depan kontribusi lahan rawa pasang surut terhadap produksi pertanian akan semakin besar mengingat: (1) lahan yang dapat dijadikan lahan usaha tani masih luas, dan (2) peningkatan produktivitas lahan melalui teknologi perbaikan pengelolaan usaha tani masih berpeluang. Lahan rawa pasang surut umumnya selalu mengalami proses degradasi dengan intensitas yang berbeda, tergantung pada perlakuan manusia dan faktor alam. Proses yang destruktif ini mengakibatkan penurunan kualitas tanah dan tingkat produktivitas lahan. Apabila dibiarkan, maka produktivitas lahan akan menurun, sehingga mencapai tingkat yang tidak produktif. Pengelolaan lahan rawa pasang surut yang salah dapat mengakibatkan perubahan karakteristik tanah dan penurunan produktivitasnya. Pada beberapa kasus, lahan rawa pasang surut yang telah mengalami degradasi berat, biasanya sangat sulit direhabilitasi karena memerlukan waktu lama dan biaya tinggi. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencegahan melalui penerapan tindakan konservasi tanah dan air yang seharusnya merupakan bagian dari usaha budidaya pertanian, sehingga tingkat produktivitas lahan untuk usaha tani dapat ditingkatkan. Berbagai upaya pemulihan lahan sulfat masam terdegradasi telah dilakukan antara lain melalui: (1) pelindian, (2) penggenangan dan pengeringan, dan (3) ameliorasi dan pemupukan. Semua upaya ini dilakukan untuk membuang asam dan ion-ion seperti Fe-bebas, SO42-, Al3+ dan Mn2+ yang berada pada tingkat meracun bagi tanaman. | en_US |
dc.identifier.isbn | 978-602-425-296-0 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/17171 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Balittra | en_US |
dc.subject | LAHAN RAWA PASANG SURUT SULFAT MASAM TERDEGRADASI DAN UPAYA PEMULIHANNYA | en_US |
dc.title | LAHAN RAWA PASANG SURUT SULFAT MASAM TERDEGRADASI DAN UPAYA PEMULIHANNYA | en_US |
dc.type | Article | en_US |
Files
Original bundle
1 - 1 of 1
Loading...
- Name:
- LAHAN RAWA PASANG SURUT SULFAT MASAM TERDEGRADASI DAN UPAYA PEMULIHANNYA.pdf
- Size:
- 1.09 MB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
- Description:
License bundle
1 - 1 of 1
Loading...
- Name:
- license.txt
- Size:
- 1.71 KB
- Format:
- Item-specific license agreed upon to submission
- Description: