Pengendalian Terpadu Penggerek Batang Padi : Tantangan dan Peluang
Loading...
Date
1991-07
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
Abstract
Salah satu kendala utama dalam peningkatan produksi beras adalah adanya gangguan serangan hama. Menurut hasil studi Direktorat Bina Perlindungan Tanaman selama 10 tahun (1978-1987), kehilangan hasil padi rata-rata per tahun karena serangan hama diperkirakan 10% dengan kisaran antara 4-14% pada musim kemarau dan 7-17% pada musim hujan (Wigenasantana, 1990). Menurut luas dan intensitas serangan, tiga hama utama yang menyerang tanaman padi adalah tikus, penggerek batang padi dan wereng batang coklat. Luas serangan rata-rata per tahun adalah 185.000 ha oleh tikus, 140.000 ha oleh penggerek batang padi, dan 120.000 ha oleh wereng batang coklat.
Upaya pengendalian penggerek batang padi yang dianjurkan adalah cara bercocok tanam (sanitasi, pengolahan tanah, pembabatan, dan pembakaran jerami), pengumpulan kelompok telur, pergiliran tanaman atau varietas, pemanfaatan musuh alami dan secara kimiawi. Namun demikian upaya-upaya tersebut tidak terlaksana bailg karena berbagai hambatan. Akibatnya selama dua tahun terakhir masih terjadi serangan penggerek batang padi putih di jalur Pantura Jawa Barat. Hal ini mengisyaratkan bahwa sistem perlindungan tanaman kita masih lemah.
Description
Orasi Pengukuhan Ahli Peneliti Utama. Bogor, Juli 1991
Keywords
H Protection of plants and stored products/Perlindungan Tanaman::H10 Pests of plants/Hama tanaman, H Protection of plants and stored products/Perlindungan Tanaman::H01 Protection of plants - General aspects/Perlindungan tanaman – aspek aspek umum