BUKU PETUNJUK TEKNIS BUDIDAYA AYAM KUB
dc.contributor.author | Zurriyati, Yayu | |
dc.contributor.author | Simanjuntak, Agussalim | |
dc.contributor.author | Irfan | |
dc.contributor.author | Novriandeni, Eka | |
dc.contributor.other | BPTP RIAU | en_US |
dc.date.accessioned | 2021-12-03T03:55:54Z | |
dc.date.available | 2021-12-03T03:55:54Z | |
dc.date.issued | 2021-06 | |
dc.description | Ayam lokal Indonesia atau yang dikenal dengan istilah ayam kampung cukup dikenal oleh masyarakat karena citarasa dagingnya yang khas. Saat ini, kuliner yang berbahan daging ayam kampung semakin diminati oleh masyarakat, sehingga membuka pangsa pasar untuk ayam kampung. Selain itu, telur ayam kampung juga diyakini oleh masyarakat mempunyai khasiat lebih dibandingkan telur ayam ras. Sehingga harga jual ayam kampung dan telurnya lebih tinggi dibandingkan ayam ras. Akan tetapi produksi daging dan telur ayam kampung yang dipelihara oleh masyarakat relatif rendah, karena rendahnya mutu bibit dan sistem pemeliharaan yang kurang baik. Ayam kampung yang dipelihara secara ekstensif menghasilkan telur sekitar 40-50 butir/tahun/ekor. Sementara itu pada pemeliharaan secara semi intensif, ayam kampung mampu menghasilkan telur sekitar 73 butir/tahun/ekor, dan produksi telur dapat mencapai 110 butir/tahun/ekor jika dipelihara secara intensif. Rata-rata bobot ayam kampung umur tiga bulan pada pemeliharaan secara intensif adalah 0,80 kg/ekor jantan dan 0,70 kg/ekor betina (Sarwono, 2001 dalam Tirajoh, S et al, 2017). Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Penelitian Ternak (Balitnak) telah melakukan penelitian dan menghasilkan ayam kampung unggul yang dikenal dengan nama ayam KUB (Kampung Unggul Balitbangtan). Ayam KUB merupakan ayam kampung murni hasil seleksi betina selama 6 generasi. Keunggulan ayam KUB antara lain mampu berproduksi lebih baik dari ayam kampung biasa, dimana produksi telur bisa mencapai 160-180 butir/tahun, mempunyai sifat mengeram 10% dari total populasi dan memiliki bobot potong sekitar 800-900 gram dalam waktu 10 minggu (Sartika et al, 2014). | en_US |
dc.identifier.isbn | 978-602-8952-28-6 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/14010 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Riau, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertania | en_US |
dc.subject | Research Subject Categories::L Animal production/Produksi Hewan | en_US |
dc.title | BUKU PETUNJUK TEKNIS BUDIDAYA AYAM KUB | en_US |
dc.type | Article | en_US |