VIABILITAS BENIH JAHE (Zingiber officinale Rosc.) PADA CARA BUDIDAYA DAN LAMA PENYIMPANAN YANG BERBEDA

dc.contributorBALAI PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBATen-US
dc.creatorSukarman, Sukarman
dc.creatorRusmin, Devi
dc.creatorMelati, Melati
dc.date2016-09-27
dc.date.accessioned2018-06-04T07:17:54Z
dc.date.available2018-06-04T07:17:54Z
dc.date.issued2007
dc.descriptionSalah satu permasalahan dalam pengem-bangan tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) adalah kurang tersedianya benih jahe unggul bermutu. Pada umumnya produksi be-nih jahe dilakukan secara monokultur, jarang dilakukan dengan menyisipkan tanaman lain. Oleh karena itu, informasi mengenai mutu benih jahe yang dibudidayakan secara inter-cropping dengan tanaman lain masih sangat terbatas. Percobaan ini dilakukan dengan tu-juan untuk mengetahui viabilitas benih jahe da-ri cara budidaya yang berbeda selama periode penyimpanan. Percobaan dilakukan di Keca-matan Bantarujeg, Kabupaten Majalengka (600 m dpl), sejak Agustus sampai November 2003. Percobaan menggunakan 3 tipe jahe yaitu : 1). Jahe Putih Besar/JPB (Z. officinale var. Offici-nale), 2).Jahe Putih Kecil/JPK (Z. officinale var. amarum) dan 3). Jahe Merah/JM (Z. Offici-nale var. rubrum). Untuk masing-masing tipe jahe percobaan disusun dalam rancangan petak terbagi (RPT) dengan 3 ulangan. Petak utama adalah 3 cara budidaya benih jahe yaitu :1) Jahe ditanam secara monokultur, 2). Jahe ditanam secara intercropping dengan bawang daun, dan 3). Jahe ditanam secara intercroping dengan kacang merah. Anak petak adalah 4 periode penyimpanan yaitu : 0, 1, 2, dan 3 bulan. Parameter yang diamati adalah kadar air benih, penyusutan bobot benih dan daya tum-buh benih pada akhir penyimpanan. Hasil per-cobaan menunjukkan bahwa benih JPK, yang diproduksi dengan cara budidaya inter-crop-ping dengan kacang merah menghasilkan mutu yang lebih baik (kadar airnya lebih tinggi dan penyusutan bobot benih/rimpang rendah). Mu-tu fisiologis benih JPB, JPK, dan JM dengan cara budidaya secara monokultur dan inter-croping dengan kacang merah dan bawang daun, tidak berbeda. Setelah 3 bulan penyim-panan, daya tumbuh untuk JPB, JPK, dan JM  berturut – turut masih diatas 90,67 %, 85,33 % dan 86,67 %. Kadar air benih jahe menurun, penyusutan bobot rimpang meningkat sejalan dengan lamanya penyimpanan. Berdasarkan hasil tersebut, di atas maka benih jahe dapat diproduksi secara monokultur atau intercrop-ping dengan kacang merah dan bawang daun atau tanaman lain yang bukan merupakan tanaman inang  bagi hama dan penyakit utama tanaman jahe. en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bultro/article/view/1924
dc.identifier10.21082/bullittro.v18n1.2007.%p
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/3684
dc.languageeng
dc.publisherPusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunanen-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bultro/article/view/1924/5447
dc.source2527-4414
dc.source0215-0824
dc.sourceBuletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat; Vol 18, No 1 (2007): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT; 1-12en-US
dc.sourceBuletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat; Vol 18, No 1 (2007): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT; 1-12id-ID
dc.subjecten-US
dc.titleVIABILITAS BENIH JAHE (Zingiber officinale Rosc.) PADA CARA BUDIDAYA DAN LAMA PENYIMPANAN YANG BERBEDAen-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
VIABILITAS BENIH JAHE (ZINGIBER OFFICINALE ROSC.) PADA CARA BUDIDAYA DAN LAMA PENYIMPANAN YANG BERBEDA.pdf
Size:
237.24 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: