Bahan Tanaman Unggul Mendukung Bioindustri Kakao
Loading...
Date
2014
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
IIARD Press
Abstract
Tanaman kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas yang cukup penting di Indonesia. Sampai saat ini, Indonesia
dikenal sebagai negara penghasil kakao terbesar ketiga di dunia. Lebih dari 90% dari keseluruhan luas areal tanaman kakao yang
ada di Indonesia merupakan perkebunan rakyat. Meskipun demikian, produktivitas kakao masih tergolong rendah, yaitu hanya
mencapai rata-rata 900 kg/ha/thn. Penyebab rendahnya produktivitas tanaman kakao adalah masih beragamnya adopsi petani
terhadap teknologi budidaya, keterbatasan tersedianya bahan tanam unggul, serta serangan hama dan penyakit utama. Penemuan
bahan tanaman kakao unggul seperti ICCRI 07 dan Sulawesi 03 yang tahan terhadap hama penggerek buah kakao (PBK) serta klon
hibrida ICCRI 06H yang tahan terhadap penyakit vascular streak dieback (VSD) merupakan salah satu solusi dalam mengatasi
masalah hama dan penyakit utama yang menjadi permasalahan serius pada tanaman kakao saat ini. Bahan tanaman kakao unggul
tersebut dapat digunakan pada pengembangan tanaman kakao dalam rangka penerapan inovasi teknologi bioindustri kakao, serta
dapat digunakan sebagai tolok ukur dalam kegiatan perakitan bahan tanam kakao tahan PBK dan VSD di Indonesia. Keberhasilan
penanganan masalah VSD dan PBK tersebut tentu tidak hanya mengandalkan pada bahan tanamnya saja, akan tetapi juga
tergantung pada penerapan cara budidaya yang baik. Pemuliaan ketahanan terhadap PBK dan VSD selanjutnya akan tergantung
pada seberapa besar tingkat keragaman genetik yang dapat terbentuk melalui persilangan dengan memanfaatkan klon-klon tahan
tersebut, serta manajemen proses seleksinya.
Description
Cocoa (Theobroma cacao L.) is one of the most important commodities in Indonesia. Indonesia is known as the third largest cocoa
producer in the world. More than 90% of the cacao plantations areas are belong to smallholders with low productivity (900 kg/ha/yr).
Some of the problems that lead to low productivity of cacao are low technology adoption, limited availability of superior planting
material, and pests and diseases attack. Releasing of superior plant materials such as ICCRI 07 and Sulawesi 03 (resistant to cacao
pod borer (CPB)) and hybrid clones ICCRI 06H (resistant to vascular streak dieback (VSD) disease) are one of the solution in cacao
plantation. These superior plant materials can be used in cocoa development, in order to develop technological innovations of cocoa
bioindustry, and also as benchmarks in researching of cocoa plant materials that resistant to CPB and VSD in Indonesia. However,
the successful of CPB and VSD controlling is not only depending on planting material, but also the application of good cultivation
technology. The next breeding of resistancy to CPB and VSD subsequently will depend on the extent of genetic diversity that can be
formed through crossbreeding by utilizing the resistant clones as well as the selection process management.
Keywords
Research Subject Categories::A Agriculture/Pertanian, Research Subject Categories::F Plant production/Produksi Tanaman