Karakteristik Varietas Unggul Kacang Tanah dan Adopsinya oleh Petani
Loading...
Date
2014-10-19
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
Abstract
Varietas unggul merupakan salah satu komponen teknologi utama yang berperan penting dalam program peningkatan produksi kacang tanah. Dibandingkan dengan varietas unggul baru padi dan jagung hibrida, varietas unggul baru kacang-kacangan, terutama kacang tanah, relatif lambat diadopsi petani. Padahal, varietas unggul yang telah dilepas tersebut memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan varietas lokal yang masih mendominasi pertanaman kacang tanah dewasa ini, misalnya dari segi produktivitas, umur, dan toleransi terhadap cekaman biotik dan abiotik. Data yang tersedia menunjukkan bahwa dari 34 varietas unggul kacang tanah yang telah dilepas (26 tipe spanish dan 8 tipe valencia), hanya beberapa saja yang populer di kalangan petani. Varietas unggul Gajah dan Kelinci yang masing-masing dilepas tahun 1950 dan 1986 lebih dikenal petani daripada varietas unggul lainnya yang dilepas kemudian. Separuh area pertanaman kacang tanah masih ditanami varietas lokal. Ketersediaan benih bermutu dengan harga terjangkau pada waktu diperlukan, tampaknya menjadi faktor utama yang menyebabkan lambannya adopsi varietas unggul, selain kelancaran informasi ketersediaan varietas baru ke penyuluh dan petani. Faktor pengganda yang kecil (1 kg benih menghasilkan 10 kg) dan daya tumbuh yang cepat menurun mengurangi minat penangkar benih untuk memperbanyak benih kacang tanah. Preferensi petani, pedagang, dan konsumen kacang tanah setempat akan karakteristik varietas yang disenangi perlu penelaahan lebih lanjut sehingga dapat dipadukan dengan varietas yang tersedia atau bahkan sebagai input dalam penelitian selanjutnya
Description
Redaksi Buletin Iptek Tanaman Pangan terus berupaya meningkatkan kualitas artikel yang akan diterbitkan, termasuk mendorong peneliti menulis artikel hasil penelitiannya. Pembuatan topik tulisan oleh redaksi dan dikirimkan kepada personel peneliti yang kompeten tampaknya merupakan salah satu cara yang cukup efektif mendorong peneliti menulis artikel untuk Buletin Iptek.