Pupuk Majemuk dan Pemupukan Hara Spesifik Lokasi pada Padi Sawah
Loading...
Date
2012-10-15
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
Abstract
Pemerintah kembali mengurangi subsidi pupuk sejak 1 April 2010, sehingga harga pupuk meningkat 25- 40%. Diperkirakan harga pupuk akan terus meningkat sehingga petani harus lebih efisien dalam mengelola pemupukan. Usahatani padi pada lahan sawah di Indonesia dicirikan oleh kepemilikan lahan yang sempit, yang menyebabkan manajemen pengelolaan lahan beragam antarpetani maupun antarhamparan sawah. Tidak seperti penyebaran varietas unggul baru, difusi teknologi pemupukan spesifik lokasi berjalan sangat lambat. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemupukan pada padi sawah, pabrik pupuk BUMN maupun pengusaha lokal dapat membuat paling tidak dua komposisi pupuk majemuk yaitu, (a) dengan kandungan hara N seperti pada Ponska tapi kandungan P relatif rendah dan kandungan K relatif tinggi, dan (b) formula pupuk dengan kandungan hara N seperti pada Ponska tapi kandungan P relatif tinggi dan kandungan K relatif rendah (sebagai pemeliharaan), sehingga tidak terjadi penambangan hara P dan K secara berlebihan di tanah. Badan Litbang Pertanian bekerja sama dengan IRRI telah mengembangkan perangkat lunak Nutrient Manager for Rice atau Pemupukan Hara Spesifik Lokasi (PHSL). Salah satu manfaatnya adalah memberikan saran strategi pemupukan yang efisien (tepat sumber, tepat takaran, dan tepat waktu aplikasi). Menteri Pertanian telah meluncurkan perangkat lunak ìPemupukan Hara Spesifik Lokasiî yang bisa diakses melalui http://webapps.irri.org/nm/id. Teknologi PHSL dalam bentuk web bertujuan untuk memudahkan diseminasi dalam skala luas guna memperbaiki manajemen pemupukan padi sawah di Indonesia dengan target pengguna (a) penyuluh BPTP, (b) penyuluh pertanian lapangan (PPL), dan (c) petani maju. Petani memerlukan penyuluhan dan pemahaman tentang penggunaan pupuk yang efisien, yang sangat menentukan jumlah pupuk yang harus diberikan dan target hasil gabah yang dapat dicapai. Dengan teknologi PHSL diharapkan penggunaan pupuk oleh petani dapat lebih rasional sesuai kebutuhan tanaman sekaligus meningkatkan produksi dan pendapatan petani
Description
Buletin Iptek Tanaman Pangan sudah memasuki tahun keenam. Dalam kurun waktu yang relatif singkat ini buletin Iptek Tanaman Pangan telah mengalami beberapa kemajuan, di antaranya mendapat pengakuan sebagai publikasi ilmiah nasional yang terakreditasi oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Tulisan yang terbit pun beragam antarnomor, mengikuti masalah aktual yang terjadi untuk menjadi bahan pertimbangan bagi penentu kebijakan dalam mencarikan jalan pemecahannya.