Belibis Itik Rawa
dc.contributor.author | Cahyana, Destika | |
dc.contributor.other | Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa | en_US |
dc.date.accessioned | 2021-07-06T01:28:05Z | |
dc.date.available | 2021-07-06T01:28:05Z | |
dc.date.issued | 2019 | |
dc.description.abstract | Bila sempat mampir ke Kalimantan Selatan datanglah ke Amuntai, Hulu Sungai Utara. Di sana sebuah menu unggas bakar termahal banyak dijajakan di warung sederhana di tepi jalan. Seporsi unggas bakar bandrolnya Rp80.000?Rp150.000. Ia menjadi santapan kalangan menengah ke atas para pelancong dan kalangan menengah ke atas setempat. Itulah menu belibis bakar khas Tanah Banua. Belibis selama ini lebih dikenal sebagai si burung air. Bahkan guyonan orang menyebut belibis sebagai burung termahal karena mampu ?membeli bis?. Dibalik itu hanya segelintir kalangan yang tahu bahwa ia keluarga dekat itik atau angsa. Sosoknya mirip silangan itik, angsa, dan burung. Ia dapat berenang, menyelam, dan terbang serta bersiul seperti burung. | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/12988 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Balittra | en_US |
dc.subject | Belibis Itik Rawa | en_US |
dc.title | Belibis Itik Rawa | en_US |
dc.type | Other | en_US |