Regenerasi Massa Sel Embrionik Tanaman Kedelai setelah Diseleksi dengan Al dan pH Rendah
dc.contributor.author | Hutami ...[at al], Sri | |
dc.contributor.other | Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian | en_US |
dc.date.accessioned | 2021-03-26T07:44:52Z | |
dc.date.available | 2021-03-26T07:44:52Z | |
dc.date.issued | 2001 | |
dc.description.abstract | Varietas kedelai yang adaptif terhadap lahan masam jumlahnya terbatas. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mendapatkan genotipe baru yang toleran lahan masam ialah melalui seleksi in vitro. Massa sel yang dihasilkan dari eksplan (kotiledon atau embrio zigotik muda) diseleksi dengan AlCl3.6H2O (0-500 ppm) dan pH 4. Varietas yang digunakan adalah Wilis, Sindoro, dan Slamet. Media Murashige dan Skoog dimodifikasi, yaitu konsentrasi beberapa garam makro diturunkan dan Fe yang digunakan tidak dichelate. Untuk lebih meningkatkan keragaman genetik, eksplan diradiasi (0-400 rad) kemudian di-ulang kembali dengan dosis yang ditingkatkan, yaitu 5 dan 10 krad. Hasil peneli-tian menunjukkan bahwa varietas Willis yang diradiasi 400 rad setelah diseleksi dengan Al dan pH rendah menghasilkan benih somatik paling banyak (69) di-ikuti varietas Sindoro (55). Varietas Slamet yang diradiasi 400 rad kemudian di-seleksi dengan Al dan pH rendah membentuk benih somatik paling sedikit (13). Dosis radiasi yang tinggi menyebabkan kematian pada massa sel yang diselek-si. Proses pendewasaan dan perkecambahan tidak terbentuk secara serempak. | en_US |
dc.identifier.isbn | 979-95627-1-6 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/12295 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Balai Penelitian Bioteknologi TanamanPangan | en_US |
dc.subject | Glycine max, seleksi in vitro, lahan masam, aluminium, massa sel | en_US |
dc.title | Regenerasi Massa Sel Embrionik Tanaman Kedelai setelah Diseleksi dengan Al dan pH Rendah | en_US |
dc.type | Article | en_US |