Embung: Pembuatan dan Manfaat
dc.contributor.author | Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian | |
dc.contributor.other | Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian | en_US |
dc.date.accessioned | 2021-03-31T12:34:37Z | |
dc.date.available | 2021-03-31T12:34:37Z | |
dc.date.issued | 2010 | |
dc.description.abstract | Petani di lahan tadah hujan umumnya menanam padi atau palawija dua kali setahun. Hasil pertanaman pertama umumnya cukup baik karena air masih tersedia. Namun untuk pertanaman kedua, hasilnya menurun bahkan petani sering mangalami gagal panen karena tanaman kekurangan air. Membangun irigasi di lahan tadah hujan memerlukan biaya yang besar. Oleh karena itu, pembangunan embung merupakan cara pengairan yang murah dan sederhana tetapi berdaya guna. Embung adalah kolam penampung air hujan atau aliran permukaan saat musim hujan, dan airnya dimanfaatkan untuk mengairi tanaman pada musim kemarau. | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/12334 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian | en_US |
dc.subject | Embung | en_US |
dc.title | Embung: Pembuatan dan Manfaat | en_US |
dc.type | Other | en_US |