PEMANFAATAN ALSINTAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN UNTUK RROSES PASCAPANEN PADI DESA SEDAYU KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO

No Thumbnail Available
Date
2022-09-21
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia
Abstract
PROPOSAL PKL 1.2019.THP.PENDAHULUAN.Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat potensial dalam memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional, baik dari segi pendapatan maupun penyerapan tenaga kerja (Hayati, 2017). Berdasarkan BPS (2019) pada tahun 2019 lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan memberi kontribusi terhadap atas dasar harga berlaku sebesar 12,72 % PDB. Dengan kontributor terbesar kedua terhadap nilai tambah lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan tanaman pangan adalah tanaman pangan sebesar 22,19 %. Nilai ini mengalami penurunan yang konstan selama 5 tahun terakhir (2015-2019). Jumlah penduduk yang bekerja per Agustus 2020 sebanyak 128,45 juta orang. Dari angka tersebut, terbanyak bekerja di sektor pertanian dengan 38,23 juta orang tenaga kerja atau sekitar 29,76% (Annur, 2020) Penggunaan mesin pertanian merupakan salah satu pembangunan pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha tani, meningkatkan mutu dan nilai tambah produk, serta pemberdayaan petani. Pada hakekatnya, penggunaan mesin di pertanian adalah untuk meningkatkan daya kerja manusia dalam proses produksi pertanian, di mana setiap tahapan dari proses produksi tersebut dapat menggunakan alat dan mesin pertanian (Sukirno, 1999). Dengan demikian, mekanisasi pertanian diharapkan dapat meningkatkan efisiensi tenaga manusia, derajat dan taraf hidup petani, kuantitas dan kualitas produksi pertanian, memungkinkan pertumbuhan tipe usaha tani dari tipe subsisten (subsistence farming) menjadi tipe pertanian perusahaan (commercial farming), serta mempercepat transisi bentuk ekonomi Indonesia dari sifat agraris menjadi sifat industry (Wijanto, 2002). Untuk saat ini pemanfaatan teknologi mesin pertanian berjalan dengan kurang optimal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Priyanto 2011) , menyatakan bahwa salah satu faktor penghambat berkembangnya teknologi mesin pertanian adalah tenaga ahli, yakni kurangnya tenaga yang kompeten dalam menangani mesin-mesin. penggunaan Alsintan di lapangan belum optimal. Adillah, Rizma, (2016) dalam penelitiannya juga mengungkapkan bahwa penyebabnya karena distribusi alat yang kurang sesuai dengan kebutuhan dan belum siapnya kelembagaan petani penerima. Sehingga diperlukan peningkatan efektivitas dan optimalisasi, penguatan kelembagaan pengelolanya dan upaya pendalaman kemampuan dan pengetahuan sebagai upaya optimalisasi pemanfaatan Alsintan.
Description
Keywords
Pedal Tresher,Pengeringan gabah,Penggilingan pad
Citation
Collections