Evaluasi Diversitas Genetik Tanaman Padi Transgenik
No Thumbnail Available
Date
2002-11
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian
Abstract
Perakitan varietas unggul yang tahan merupakan pilihan yang murah dan aman untuk pengendalian hama penggerek batang padi. Teknik pemuliaan konvensio-nal masih menghadapi kendala untuk usaha tersebut karena belum ada varietas padi dengan tingkat ketahanan yang cukup untuk dikembangkan atau disilang-kan. Pendekatan bioteknologi atau rekayasa genetik seperti teknik transformasi dapat dikembangkan untuk membantu program pemuliaan konvensional. Bacillus thuringiensis (Bt) diketahui menghasilkan suatu kristal protein yang ber-sifat toksin terhadap hama. Bt toksin yang dikode oleh gen cry1A(b) telah ter-bukti efektif terhadap hama dari golongan Lepidoptera, sehingga dapat diguna-kan untuk mengendalikan hama penggerek batang. Untuk menghasilkan tanam-an transgenik melibatkan beberapa tahap dalam teknik biologi molekuler atau seluler, salah satunya adalah karakterisasi atau identifikasi gen yang telah di-introduksi ke dalam jaringan tanaman. Usaha tersebut bertujuan untuk meng-konfirmasi integritas gen yang diintroduksi dan menentukan jumlah kopinya di dalam genom tanaman, serta menentukan apakah gen tersebut dapat berfungsi dengan benar atau salah. Identifikasi dari jaringan tanaman yang tertransforma-si dapat dilakukan dengan sejumlah teknik di antaranya adalah penggunaan teknik PCR dan analisis Southern Blot. Identifikasi gen cry1A(b) menggunakan amplifikasi PCR telah diperoleh 16 tanaman (dari 38 tanaman) T1 cv. Taipei-309 yang positif mengandung gen cry1A(b). Pada analisis PCR I diperoleh 6 tanaman dan analisis PCR II diperoleh 10 tanaman positif. Tanaman padi yang positif PCR (pengujian I) ternyata juga positif pada analisis Southern Blot yang ditandai dengan terbentuknya 3 pita DNA. Hasil ini mengindikasikan bahwa gen cry1A(b) telah terintegrasi pada beberapa tempat pada genom tanaman padi. Hasil konfirmasi analisis PCR dengan bioasai menunjukkan bahwa ekspresi gen cry1A(b) tidak stabil yang diduga karena adanya pembungkaman gen (gene silencing) melalui proses metilasi gen.
Description
Keywords
Transgenik, Bacillus thuringiensis, PCR