PLASMA NUTFAH KENAF (Hibiscus cannabinus L.)

dc.contributor.authorPURWATI, Rully Dyah
dc.contributor.otherBalai Penelitian Tanaman Tembakau dan Seraten_US
dc.date.accessioned2022-04-27T04:38:52Z
dc.date.available2022-04-27T04:38:52Z
dc.date.issued2009
dc.descriptionKenaf (Hibiscus cannabinus L.) merupakan tanaman penghasil serat dari kulit batangnya. Pada mulanya serat kenaf hanya digunakan sebagai bahan baku karung goni untuk mengemas hasil-hasil pertanian terutama gula, kopi, kakao, dan lain-lain yang mudah busuk. Saat ini serat kenaf dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan fibre board (door-trim, interior mobil), particle board, fibre drain, geo-textile, kertas berkualitas tinggi (Sudjindro, 2003; 2004). Pengembangan kenaf melalui program iskara (intensifikasi serat karung rakyat) sudah dimulai sejak tahun 1978/1979 dan mencapai puncaknya pada tahun 1986/1987 dengan luas areal 26.000 ha. Adanya persaingan yang keras dari kemasan plastik menyebabkan penggunaan serat kenaf menurun drastis sehingga berpengaruh terhadap penurunan luas areal pengembangan kenaf. Saat ini luas areal pengembangan kenaf tinggal ± 3.000 ha, terutama di Lamongan (Jawa Timur) dan Kalimantan Timur. Pada pengembangan kenaf tersebut, masih terdapat beberapa kendala antara lain: harga serat yang relatif rendah, meningkatnya harga sarana produksi, tingginya upah tenaga kerja, dan terbatasnya lahan potensial di Jawa (Sudjindro et al., 1999). Pengembangan kenaf di lahan-lahan marginal belum optimal sehingga mengakibatkan rendahnya produktivitas. Produktivitas serat di tingkat petani rata-rata 1,7 ton/ha, sedangkan untuk mencapai titik impas diperlukan produktivitas sebesar 2,0 ton/ha. Rendahnya produktivitas di atas dapat ditanggulangi dengan penggunaan varietas unggul berdaya hasil tinggi dan tahan terhadap cekaman biotik maupun abiotik. Penggunaan varietas unggul selain dapat meningkatkan hasil per satuan luas, juga merupakan komponen utama dalam pengendalian hama dan penyakit secara terpadu. Selain itu, varietas unggul berdaya hasil tinggi dan mampu beradaptasi secara luas dapat dikembangkan di lahan-lahan marginal. Upaya perbaikan varietas untuk memperoleh varietas unggul telah dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat (Balittas) sejak tahun 1985 melalui beberapa kegiatan yaitu: seleksi dan evaluasi, persilangan antarvarietas, persilangan dengan spesies lain, introduksi, uji daya hasil, uji adaptasi, dan penjajakan dengan kultur in vitro (Sudjindro et al., 1999).en_US
dc.identifier.isbn978-979-17503-2-5
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/15727
dc.language.isoiden_US
dc.publisherBalai Penelitian Tanaman Tembakau dan Seraten_US
dc.relation.ispartofseries2009;
dc.subjectPlasma nutfah,en_US
dc.subjectkenafen_US
dc.subjectHibiscus cannabinus L.en_US
dc.titlePLASMA NUTFAH KENAF (Hibiscus cannabinus L.)en_US
dc.typeArticleen_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
2.pdf
Size:
2.25 MB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
Monograf Kenaf Revisi Monograf Kenaf Buku 1 & 2
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: