Perbaikan Proses Pengolahan Dan Mutu Kacang Mete: Studi Kasus Di Madura, Jawa Timur
dc.contributor | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Jl. Tentara Pelajar 12 A Bogor. | en-US |
dc.creator | Hoerudin, nFN | |
dc.creator | Mulyono, Edy | |
dc.date | 2019-03-13 | |
dc.date.accessioned | 2019-10-09T09:43:39Z | |
dc.date.available | 2019-10-09T09:43:39Z | |
dc.description | Proses pengolahan kacang mete yang saat ini dilakukan petani, khususnya di Madura, menghasilkan produk dengan mutu tergolong rendah (hasil kacang mete utuh 60-75%, warna kusam, kadar air lebih dari 5%, dan kurang higienis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan teknis perbaikan proses pengolahan dan mutu kacang mete yang dihasilkan. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur pada bulan Oktober sampai Desember 2005. Perbaikan proses pengolahan dilakukan terutama pada tahap persiapan (introduksi proses pengukusan), pengupasan gelondong (introduksi kacip MM-99), dan pengeringan kacang mete berkulit ari (introduksi pengering buatan tipe rak). Hasil penelitian menunjukkan bahwa introduksi proses pengukusan dapat meningkatkan hasil kacang mete bertesta utuh 24,73%. Kacip MM-99 dapat dioperasikan operator pemula dengan kapasitas pengupasan (23,92 kg/hari) relatif lebih tinggi dibanding kapasitas rata-rata di negara-negara produsen kacang mete (21 kg/hari), dan hasil kacang mete bertesta (berkulit ari) utuh yang tinggi (90,64%). Pengeringan menggunakan pengering tipe rak selama 4 jam menghasilkan kacang mete ose (tanpa kulit ari) berkadar air 4,86%. Proporsi kacang mete ose yang dihasilkan 80-88% dengan penampakan lebih cerah (nilai L 14,51% lebih tinggi, indeks pencokelatan 24,47% lebih rendah) dan bersih dibanding produk lokal. Secara umum produk tersebut memenuhi syarat mutu I Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan karakteristik proksimat sesuai standar Food and Agriculture Organization (FAO). Dengan demikian, perbaikan proses yang dilakukan dapat memperbaiki mutu produk dan secara teknis layak dikembangkan, khususnya di Madura. | en-US |
dc.format | application/pdf | |
dc.identifier | http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jpasca/article/view/10196 | |
dc.identifier | 10.21082/jpasca.v3n2.2006.60-68 | |
dc.identifier.uri | http://124.81.126.59/handle/123456789/7991 | |
dc.language | eng | |
dc.publisher | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian | en-US |
dc.relation | http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jpasca/article/view/10196/8337 | |
dc.rights | Copyright (c) 2019 Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian | en-US |
dc.rights | http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 | en-US |
dc.source | Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian; Vol 3, No 2 (2006): Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian; 60-68 | en-US |
dc.source | 2541-4054 | |
dc.source | 0216-1192 | |
dc.subject | Anacardium occidentale L.; pengolahan gelondong mete; kacang mete; cashew nut processing; cashew kernels. | en-US |
dc.title | Perbaikan Proses Pengolahan Dan Mutu Kacang Mete: Studi Kasus Di Madura, Jawa Timur | en-US |
dc.type | info:eu-repo/semantics/article | |
dc.type | info:eu-repo/semantics/publishedVersion | |
dc.type | Peer-reviewed Article | en-US |