Pengembangan aneka produk olahan berbasis ubikayu dan respon petani terhadap pengolahan ubikayu di Kabupaten Bandung “Study Kasus di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat”
dc.contributor.author | Rachman, Adetiya | |
dc.contributor.author | Surdianto, Yanto | |
dc.contributor.author | Marbun, Oswald | |
dc.contributor.other | BPTP Jawa Barat | en_US |
dc.date.accessioned | 2019-02-20T07:52:12Z | |
dc.date.available | 2019-02-20T07:52:12Z | |
dc.date.issued | 2016-11-11 | |
dc.description.abstract | Ubikayu (Manihot utilissima) merupakan salah satu komoditas utama tanaman pangan setelah padi di Jawa Barat dengan produksi mencapai 2 juta ton per tahun. Produksi ubikayu di Jawa Barat merupakan tanaman pangan terbesar setelah padi, namun kontribusi terhadap pendapatan petani masih rendah. Hal ini antara lain disebabkan rendahnya harga di tingkat petani serta dan belum diterapkan sepenuhnya usaha diversifikasi produk. Pemanfaatan ubikayu hingga saat ini sebagian besar masih terbatas dipasarkan dalam bentuk segar atau diolah menjadi pati/tepung tapioka. Pengolahan tepung tapioka menghasilkan rendemen yang relatif rendah dan permasalahan limbah onggok/ampas yang dihasilkan. Inovasi pengolahan produk ubikayu menjadi tepung mocaf (modified cassava flour) yang menghasilkan rendemen yang lebih tinggi dengan minim limbah mampu memberikan nilai tambah yang lebih besar sehingga berpotensi meningkatkan pendapatan petani. Teknologi pengolahan mocaf dan produk olahan berbasis ubikayu banyak dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Jawa Barat telah mengembangkan teknologi pengolahan mocaf dan aneka produk olahan berbasis ubikayu yang dilaksanakan di Desa Cimenyan, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa pengembangan aneka produk olahan berbasis ubikayu mendapat respon postitf dengan 82,34% petani menyatakan pengolahan ubikayu penting dilakukan dan 94,12% menyatakan ubikayu lebih baik dijual dalam bentuk segar. Bentuk olahan ubikayu telah berkembang dari semula hanya tape menjadi tepung, mie, rasi (beras singkong), kerupuk, kastangel dan brownies kasava. Nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan aneka olahan ubikayu berkisar antara 225 – 1.562%. | en_US |
dc.identifier.issn | 2252-3219 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/6584 | |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | BPTP Jawa Barat | en_US |
dc.relation.ispartofseries | Volume 6;No. 6 | |
dc.subject | Produk olahan | en_US |
dc.subject | Ubikayu | en_US |
dc.subject | Respon petani | en_US |
dc.title | Pengembangan aneka produk olahan berbasis ubikayu dan respon petani terhadap pengolahan ubikayu di Kabupaten Bandung “Study Kasus di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat” | en_US |
dc.type | Article | en_US |