Evaluasi Penerapan Sistem Pengelolaan Tanaman Jagung secara Terpadu pada Lahan Sawah Tadah Hujan

Loading...
Thumbnail Image
Date
2010-10-31
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Evaluasi penerapan sistem pengelolaan tanaman jagung secara terpadu pada lahan sawah tadah hujan dilaksanakan di Desa Mandalle, Kecamatan Mandalle, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Penanaman pertama pada tahun 2005 seluas 3 ha, bertambah masing-masing menjadi 10 ha,15 ha, dan 20 ha pada tahun 2006, 2007 dan 2008. Pengambilan sampel dilakukan secara sengaja (purposive sampling) pada 25 orang petani yang terlibat dalam penelitian PTT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pendapatan petani setelah menerapkan teknologi produksi jagung melalui sistem pengelolaan tanaman jagung secara terpadu (PTT Jagung) pada lahan sawah tadah hujan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan PTT jagung pada lahan sawah tadah hujan, petani dapat meningkatkan penerimaan usahataninya sebesar 213%. Komponen teknologi PTT yang secara nyata teradopsi adalah varietas, penyiapan lahan (TOT + herbisida), pembuatan drainase, pengairan, penyiangan (herbisida) dan alat pemipil jagung. Teknologi jarak tanam (75 cm x 40 cm, dua biji/lubang atau 75 cm x 20 cm, satu biji/lubang tidak teradopsi. Sistem kelembagaan sosial-ekonomi jagung telah terbentuk seperti sistem sewa lahan, kelompok tani jagung, sistem sewa alat pemipil dan pemasaran jagung.
Description
Ketahanan pangan yang merupakan salah satu tujuan dari pembangunan pertanian dapat disiasati untuk diraih melalui peningkatan produksi dan diversifikasi pangan. Artikel yang diterbitkan dalam Buletin Iptek Tanaman Pangan nomor ini antara lain membahas potensi ubijalar dan sukun sebagai substitusi beras. Pelaku usahatani padi di Jawa telah bergeser, dari petani pemilik lahan sebagai operator ke petani penyakap tanpa lahan. Peserta penyuluhan dan alih teknologi budi daya padi yang selama ini adalah petani maju dan petani berlahan relatif luas, sudah waktunya dipertimbangkan untuk dialihkan kepada petani penyakap dan petani gurem, yang merupakan bagian terbesar dari pelaku produksi padi di Jawa. Tingkat adopsi varietas padi hibrida dan alih teknologi produksi padi di beberapa daerah di Jawa ternyata masih rendah. Dua artikel yang membahas masalah tersebut diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam program peningkatan produksi padi mendukung ketahanan pangan ke depan. Hasil evaluasi terhadap inovasi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) jagung, kelayakan ekonomi pengembangan teknologi kacang hijau di lahan sawah tadah hujan, dan potensi stek sambung dalam penyediaan bibit ubikayu dalam jumlah besar yang juga dipilih untuk diterbitkan diharapkan menjadi referensi pula bagi pihak terkait dalam mendukung ketahanan pangan.
Keywords
Citation
Collections