Gambaran Kasus Penyakit Gangguan Reproduksi Dalam Rangka Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting di Propinsi Riau Tahun 2018

No Thumbnail Available
Date
2019
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Veteriner Bukittinggi
Abstract
Penanganan Penyakit Gangguan Reproduksi sapi atau disebut Gangrep adalah salah satu kegiatan dalam UPSUS SIWAB tahun 2018. Gangguan reproduksi menyebabkan betina produktif tidak dapat bunting sehingga dapat menghilangkan produktifitas dan peluang menghasilkan kelahiran padet untuk penambahan populasi. Propinsi Riau adalah salah satu propinsi yang mendapatkan target penanganan gangrep yang di biayai oleh Balai veteriner Bukittinggi. Pelaporan Kegiatan Penanganan Gangrep oleh petugas di Propinsi Riau melalui iSIKHNAS. Kajian dari analisa menggunakan sumber data dari laporan Penyakit Gangguan Reproduksi Individual nomor 379 tahun 2018 dan data diolah menggunakan program Excell. Jumlah ID kasus yang dilaporkan sebanyak 3.065 ID Kasus dan tersebar di 12 kab/kota. Kasus gangrep yang banyak ditemukan berupa kasus gangrep non permanen yang bisa disembuhkan dengan diagnosa/penanganan yang tepat. Diagnosa yang paling banyak adalah Hipofunsi Ovari (25%) dan Silent Heat (20%). Pada umumnya penanganannya dengan pemberian premix mineral, vitamin ADE, dan pemberian hormon Gnrh. Hasil pemantauan kasus di peroleh hasil bahwa sebesar 76% dari kasus ganggrep di Propinsi Riau tahun 2018 dinyatakan sembuh dengan rata-rata kesembuhan selama 43 hari, sedangkan Hewan yang di IB setelah dilaporkan sembuh sebesar 61%. Keberhasilan program penanganan ganggrep diperoleh dengan adanya kerjasama dan koordinasi antar petugas dan pelaporan ke iSIKHNAS yang tertib.
Description
Keywords
Citation
Collections