Optimalisasi Potensi Hasil Berbagai Tipe Varietas Padi Melalui Pengaturan Populasi dan Pemupukan Nitrogen
No Thumbnail Available
Date
2010-11-18
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
Abstract
Abstract
Optimalization of Yield Potential on Several Types of Rice Varieties through Arrangement of Plant Population and Nitrogen Fertilizer. The phenomenon showed that lowland rice productivity under intensive technology has been stagnant, even declined. So that, to increase rice production, used of improved varieties and correctly management are needed. To examine the interaction among rice variety, plant population, and fertilizer N management on rice growth and yield, and also to develop "healthy canopy" in order to get high yield and efficiency input production as well field experiments had been done at ICRR Sukamandi Field Experimental on DS and WS 2008/09. Variety, plant population and N fertilizer management were used as the treatments and designed in Randomized Complete Block with four replications. Selection of varieties was basically based on panicle length and tillers number. VI: long panicle and high tillers number (hybrid Rokan). V2: long panicle and low tillers number (NPT, BP360E-MR-9-PN-2), and V3: short panicle and high tillers number (inbred Ciherang). Plant population consisted of P1: recommended plant spacing 20 cm x 20 cm or 25 hills per m' and P2: un optimum plant spacing 25 cm x 25 cm or 16 hills per m³. Nitrogen fertilizer management was two different treatments, NI: SSNM recommendation (30-45-60), and N2: high early N dosage (60-45-30). The research results were: (1) The most significant response of variety was observed on rice growth, yield component, and grain yield, followed by plant population and N fertilizer management. Having better growth Performance, hybrid Rokan had also high yield (8.49 t/ha in DS 2008 and 7.10 t/ha in WS 2008/09). Meanwhile, NPT BP 360 produced 8.50 t/ha in DS 2008 and 6.46 t/ha in WS 2008/09), and inbred Ciherang 7.89 1/ha in DS 2008 and 6.48 t/ha in WS 2008/09, and (2) On unfavourable environment (high rainfall) rice was more sensitive to treatments. To get high yield needs a wider spacing 25 cm x 25 cm with high dosage of early N fertilization (60 kg/ha) in order to prevent from logging and improving tillering ability.
Abstrak
Fenomena menunjukkan bahwa produksi padi pada lahan irigasi dengan teknologi intensif sudah mulai stagnasi, bahkan ada yang mulai menurun. Oleh karena itu, peningkatan produksi saat ini perlu ditempuh melalui pemilihan varietas yang unggul dan dengan manajemen yang sesuai. Penelitian untuk mengetahui pengaruh interaksi antara varietas padi, populasi tanaman, dan pengelolaan pupuk N terhadap pertumbuhan dan hasil padi serta pemanfaatan hasil penelitian untuk pengembangan konsep "kanopi sehat sebagai dasar pengelolaan tanaman padi agar diperoleh hasil tinggi dan efisien input produksi telah dilaksanakan di Kebun Percobaan BB Padi Sukamandi pada MK 2008 dan MH 2008/2009. Perlakuan percobaan adalah varietas, populasi, dan pengelolaan N. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan empat ulangan. Varietas atau galur yang digunakan diseleksi atas dasar perbedaan karakter panjang malai dan jumlah anakan. VI: malai panjang dengan jumlah anakan banyak (hibrida Rokan), V2: malai panjang dengan jumlah anakan rendah (PTB, galur BP360E-MR-9-PN-2), dan V3: malai pendek dengan jumlah anakan banyak (inbrida Ciherang). Populasi tanaman terdiri atas P1: jarak tanam rekomendasi 20 cm x 20 cm atau 25 rumpun per m² dan P2: jarak tanam dengan asumsi kurang optimal (yang sering digunakan petani), yaitu rata-rata 25 cm x 25 cm atau 16 rumpun per m². Sedangkan pengelolaan pupuk N dibedakan atas NI: rekomendasi PHSL terkini untuk pengelolaan N (30-45-60), dan N2: pemberian pupuk N awal yang tinggi (60-45-30). Dari penelitian ini dihasilkan (1) perlakuan varietas paling menonjol pengaruhnya terhadap pertumbuhan, komponen hasil maupun hasil, disusul perlakuan populasi, dan pengaturan pupuk N. Hibrida Rokan selain memiliki pertumbuhan yang lebih baik, juga memberikan produksi tertinggi (8,49 t/ha pada MK 2008 dan 7,10 t/ha pada MH 2008/09), РТВ ВР 360 (8,50 t/ha pada MK 2008 dan 6,46 t/ha pada MH 2008/2009). inbrida Ciherang (7.89 t/ha pada MK 2008 dan 6,48 t/ha pada MH 2008/2009), dan (2) Pada kondisi lingkungan yang kurang kondusif (intensitas curah hujan tinggi) tanaman lebih sensitif terhadap perlakuan. Untuk mendapatkan hasil yang lebih tinggi diperlukan jarak tanam yang lebar 25 x 25 cm dengan pupuk N dasar tinggi (60 kg/ha). Hal ini untuk mengurangi tingkat kerebahan dan mendorong pembentukan lebih banyak anakan.
Description
11 p.; ills.; tab.