Strategi Pengembangan Lahan Rawa Ke depan
dc.contributor.author | Herman Subagio, Muhammad Noor, Wahida Anisa Yusuf, Izhar Khairulah | |
dc.date.accessioned | 2019-09-20T01:15:29Z | |
dc.date.available | 2019-09-20T01:15:29Z | |
dc.date.issued | 2015 | |
dc.description.abstract | Indonesia pernah mencapai swasembada pangan pada 1984. Namun setelah itu kembali menjadi negara importer beras terbesar di dunia. Impor Indonesia setelah masa swambada setiap tahun meningkat rata-rata antara 1-2juta ton. Puncak impor terjadi pada 1998 mencapai 5,8 juta ton bertepatan saat krisis ekonomi dunia. Indonesia kembali swasembada pada 2008, namun tidak berumur lama kembali menjadi pengimpor sampai 2015, walaupun dalam rangka untuk cadangan beras nasional (CBN)artinya berjaga-jaga apabila terjadi penurunan produksi akibat alam (El-Nino). Hal ini juga terkait untuk stabilitas keamanan dan pertahanan nasional karena pangan tidak saja sebagai komoditas dalam arti ekonomi, tetapi juga politik. | en_US |
dc.identifier.isbn | 978-602-344-077-1 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/7419 | |
dc.publisher | IAARD Press | en_US |
dc.subject | Strategi Pengembangan Lahan Rawa Ke depan | en_US |
dc.title | Strategi Pengembangan Lahan Rawa Ke depan | en_US |
dc.type | Article | en_US |
Files
Original bundle
1 - 1 of 1
Loading...
- Name:
- 15. VII Strategi Pengembangan Lahan Rawa Ke Depan.pdf
- Size:
- 3.04 MB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
- Description:
License bundle
1 - 1 of 1
Loading...
- Name:
- license.txt
- Size:
- 1.71 KB
- Format:
- Item-specific license agreed upon to submission
- Description: