Populasi dan Jarak Tanam Ubi Kayu dan Aneka Tanaman Kacang dalam Pola Tumpangsari
| dc.contributor.author | Astanto Kasno | |
| dc.date.accessioned | 2025-09-11T01:52:34Z | |
| dc.date.available | 2025-09-11T01:52:34Z | |
| dc.date.issued | 2009-12-13 | |
| dc.description | Buletin Iptek Tanaman Pangan kini telah memasuki tahun ke-4. Di usianya yang relatif muda, buletin ilmiah ini dinilai berhasil mengemban misi yang penting, yaitu memberikan pencerahan tentang berbagai aspek sistem produksi tanaman pangan kepada pejabat, wakil rakyat, peneliti, dosen pertanian, penyuluh, dan masyarakat pertanian. Misi yang kedua adalah memberi kesempatan kepada peneliti untuk berpikir kreatif dengan mereduksi ide baru dan pandangan positif untuk membangun pertanian tanaman pangan. Dalam hal kontinuitas maupun jumlah makalah yang diterbitkan pada setiap nomor, buletin ini juga cukup konsisten. Meski demikian redaksi akan lebih bekerja keras lagi untuk menjaring makalah dari para peneliti dan terus berupaya meningkatkan kualitas buletin yang terbit dua kali setahun ini. | |
| dc.description.abstract | Aneka tanaman kacang tidak memiliki wilayah atau lahan khusus dan sulit dikembangkan pada kawasan yang didominasi oleh komoditas tertentu, misalnya tanaman ubi kayu.Agar aneka kacang dapat ditanam dan berkembang di kawasan tersebut, maka teknik tanam ganda, baik tumpangsari, tumpangurut, maupun tumpang gilir merupakan pilihan strategis. Tanaman ubi kayu dan aneka kacang yang tergolong tanaman C3 yang lebih toleran terhadap intensitas cahaya rendah dan kedua jenis tanaman tersebut memiliki umur panen yang berbeda dapat menjadi kombinasi yang serasi dan menguntungkan asal pemilihan varietas diikuti oleh rekayasa lingkungan yang sesuai (ruang, waktu, dan teknik produksi). Ubi kayu yang tumbuh tegak, tidak bercabang/lambat bercabang dan tumbuh agak vigorus merupakan karakteristik penting dalam sistem tanam ganda. Tipe tegak, umur genjah, dan toleran naungan merupakan karakteristik penting aneka tanaman kacang dalam sistem tanam ganda. Ubi kayu varietas Malang 4 dan Adira 4; kedelai varietas Argopuro dan Wilis; kacang tanah varietas Bison dan kacang hijau varietas Kutilang memiliki karakterstik demikian. Dengan penataan tanaman ubi kayu baris tunggal atau baris ganda dengan populasi yang sama dengan tanaman tunggal (10.000 tanaman/ha) tersedia lorong tanaman yang dapat ditanami aneka tanaman kacang dua hingga tiga kali, bergantung pada pola hujan/tipe iklim. Bila diikuti dengan teknologi produksi yang intensif, hasil ubi kayu dan aneka kacang mencapai sekitar 90% dari hasil yang dicapai oleh masing-masing | |
| dc.identifier.issn | 1907-4263 | |
| dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/26127 | |
| dc.language.iso | id | |
| dc.publisher | Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan | |
| dc.relation.ispartofseries | Volume 4; No 1 | |
| dc.title | Populasi dan Jarak Tanam Ubi Kayu dan Aneka Tanaman Kacang dalam Pola Tumpangsari | |
| dc.type | Article |