Emisi Gas Rumah Kaca dan Hasil Padi Dari Perlakuan Alternate Wetting and Drying di Lahan Sawah Tadah Hujan

Abstract
Abstract Rice cultivation in paddy fields are a source of greenhouse gas emissions mainly CH4. Land management can reduce greenhouse gas emissions, one of which is the setting of water. The aims of study is to determine the effect of water management in rainfed lowland area on greenhouse gas emissions and grain yield. The research was conducted on wet season in 2013 located in rainfed areas, Jakenan-Pati, Central Java. The study used a randomized block design with 3 treatments: 1) Continuous flooding / CF), 2) Alternate Wetting and Drying / AWD 25 cm, 3) Alternate Wetting and Drying 2 times at intervals of drying 7 days (AWD site specific / AWDS). Each treatment was replicated 3 times. The parameters observed flux of GHGs (CH4 and N2O), daily water level, pH and Eh, yield and components of rice. These results indicated that water management can reduce greenhouse gas emissions without reducing rice yields in rainfed areas. AWD and AWDS treatments can reduce emissions of CH4 respectively by 38.6% and 27.6% compared to the CF, but not significant. The highest of grain yield was obtained by AWD treatment 6.94 ton ha-1. Abstrak Budidaya padi di lahan sawah merupakan salah satu sumber emisi gas rumah kaca terutama CH. Pengelolaan air di lahan sawah dapat menurunkan emisi gas rumah kaca, salah 4satu diantaranya adalah dengan pengaturan cara pemberian air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengaturan air pada lahan sawah tadah hujan terhadap emisi gas rumah kaca dan hasil gabah. Penelitian dilaksanakan pada musim tanam gogo rancah 2013 di lahan sawah tadah hujan, Jakenan-Pati, Jawa Tengah. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan 3 perlakuan yaitu 1) Pengairan tergenang secara terus menerus (continuous flooding/CF), 2) Pengairan berselang (Alternate Wetting and Drying/ AWD 25 cm), 3) Alternate Wetting and Drying site specific (AWDS), yaitu 2 kali pengeringan dengan interval 7 hari. Setiap perlakuan diulang 3 kali. Parameter yang diamati meliputi fluks GRK (CH4 dan N2O), tinggi muka air pH dan Eh, hasil dan komponen hasil padi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaturan air dapat mengurangi emisi gas rumah kaca tanpa mengurangi hasil padi di lahan sawah tadah hujan. Perlakuan AWD dan AWDS dapat menurunkan emisi gas CH4 masing-masing sebesar 38,6% dan 27,6% dibandingkan dengan perlakuan tergenang, namun tidak berbeda nyata. Hasil gabah tertinggi diperoleh dengan perlakuan AWD yaitu sebesar 6,94 ton GKG ha-1.
Description
12 p.; ills.; tab.
Keywords
Citation