Pemanfaatan Mikroba Penyubur Tanah sebagai Komponen Teknologi Pertanian

dc.contributor.authorRasti Saraswati
dc.contributor.authorSumarno
dc.date.accessioned2025-09-09T03:28:12Z
dc.date.available2025-09-09T03:28:12Z
dc.date.issued2008-12-16
dc.descriptionMemasuki tahun ke-3 penerbitan Buletin Iptek Tanaman Pangan menunjukkan semakin mantapnya penerimaan artikel dari peneliti dan semakin lancarnya jadwal terbit publikasi ini. Sejak semula Buletin Iptek Tanaman Pangan dimaksudkan sebagai wahana untuk berbagi informasi dan gagasan yang dapat memberikan pencerahan dan pen- cerdasan kepada masyarakat pertanian tanaman pangan.
dc.description.abstractPemakaian pupuk sintetis yang makin meningkat setiap tahun mengindikasikan terjadinya penurunan efisiensi pemupukan. Berbagai teknik pemupukan di- kembangkan untuk mengurangi kehilangan N, namun efisiensi penggunaan pupuk N belum optimal. Efisiensi pemupukan dapat ditingkatkan dengan menggunakan mikroba fiksasi N2 , pelarut hara P dan K, dan pemacu pertumbuhan tanaman. Penggunaan mikroba penyubur tanah dapat menyediakan hara bagi tanaman, melindungi akar dari gangguan hama dan penyakit, menyediakan metabolit pengatur tumbuh dan menstimulasi sistem perakaran agar ber- kembang sempurna. Teknologi mikroba penyubur tanah yang dikenal sebagai pupuk hayati (pupuk mikroba) merupakan produk biologi aktif yang terdiri atas mikroba penyubur tanah untuk meningkatkan efisiensi pemupukan, kesuburan, dan kesehatan tanah. Dari aspek kemajuan teknologi, pemanfaatan mikroba sebagai pupuk hayati di Indonesia belum sepenuhnya berkembang, terutama karena belum adanya standar dan sistem pengawasan mutu pupuk hayati yang beredar di pasaran. Agar pemanfaatan pupuk hayati berdampak terhadap peningkatan pendapatan petani, maka teknologi pupuk hayati yang dimanfaatkan harus sudah matang, teruji dengan tingkat efisiensi tinggi dan memenuhi baku mutu. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengembangan pupuk hayati adalah: (1) pupuk hayati merupakan makhluk hidup yang perlu dipelihara dan memerlukan penanganan yang khusus agar tetap hidup sebelum diaplikasi- kan dan dapat berkembang di dalam tanah setelah inokulasi, (2) cara pengiriman pupuk hayati kepada pengguna (petani) dan cara penyimpanannya agar mikroba yang dikandungnya tetap hidup. Oleh karena itu, dalam pemanfaatannya diperlukan penyuluhan agar pemanfaatan pupuk hayati berdampak terhadap peningkatan produksi dan pendapatan usahatani. Penggunaan pupuk hayati diharapkan dapat mendukung program kelestarian lahan dan penyelamatan ekosistem. Pemahaman proses dan strategi pemanfaatan pupuk hayati untuk memperbaiki kualitas tanah, dan memelihara keanekaragaman hayati akan menunjang keberlanjutan produktivitas lahan pertanian.
dc.identifier.issn1907-4263
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/26088
dc.language.isoid
dc.publisherPusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
dc.relation.ispartofseriesVolume 3; No 1
dc.titlePemanfaatan Mikroba Penyubur Tanah sebagai Komponen Teknologi Pertanian
dc.typeArticle
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
04-Rasti.pdf
Size:
127.42 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.77 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description:
Collections