Respons Tanaman Tomat terhadap Penggunaan Jamur Mikoriza di Lahan Marjinal

dc.contributoren-US
dc.creatorGunadi, Nikardi
dc.creatorSubhan, -
dc.date2007-06-30
dc.date.accessioned2018-05-02T06:25:03Z
dc.date.available2018-05-02T06:25:03Z
dc.date.issued2007-06-30
dc.descriptionABSTRAK. Percobaan untuk mengetahui respons tanaman tomat terhadap penggunaan jamur mikoriza di lahan marjinal telah dilaksanakan di lahan petani di Desa Lemahneundeut, Kecamatan Cisurupan (1.500 m dpl.), Kabupaten Garut, Jawa Barat dari bulan Juli 2001 sampai dengan Desember 2001. Dua faktor perlakuan yaitu (1) penggunaan mikoriza (tanpa dan dengan mikoriza 2 g per tanaman) dan (2) dosis pupuk fosfat (0, 45, 90, 135, dan 180 kg P2O5/ha), diatur dalam sebuah rancangan acak kelompok faktorial dengan 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa walaupun serapan P pada tanaman tomat meningkat dengan penggunaan jamur mikoriza, namun secara umum penggunaan jamur mikoriza tidak berpengaruh nyata, baik terhadap peubah pertumbuhan maupun komponen hasil tanaman tomat. Pengaruh nyata dari penggunaan jamur mikoriza hanya didapatkan pada pengamatan bobot kering tanaman pada umur 9 minggu setelah tanam. Penggunaan pupuk P dengan dosis 45 kg P2O5/ha meningkatkan secara nyata bobot kering tanaman dan komponen hasil seperti bobot buah total per petak dan jumlah buah per petak (15 m2).ABSTRACT. Gunadi, N. and Subhan. 2007. Response of Tomato on the Application of Mycorrhizae Fungi in Marginal Land. An experiment to determine the response of mycorrhizae fungi application in tomato grown in marginal land was conducted at a farmer’s field in Lemahneundeut Village, Cisurupan Sub-district (1,500 m asl), Garut District, West Java, from July 2001 until December 2001. Two treatment’s factors i.e. factor (1) mycorrhizae application (without and using mycorrhizae 2 g per plant) and factor (2) phosphate fertilizer rate (0, 45, 90, 135, and 180 kg P2O5/ha), were arranged in a randomized block design with 4 replications. The results show that although P uptake in tomato increased with mycorrhizae fungi application, in general mycorrhizae fungi application did not affect significantly to several growth parameters and yield component of tomato. Significant effect of mycorrhizae fungi application was only indicated in total plant dry weight at 9 weeks after planting. The use of phosphate fertilizer at 45 kg P2O5/ha increased significantly on total plant dry weight and yield component such as total fruit weight per plot and fruit number per plot (15 m2).en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/954
dc.identifier10.21082/jhort.v17n2.2007.p%p
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/772
dc.languageeng
dc.publisherIndonesian Center for Horticulture Research and Developmenten-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/954/823
dc.rightsCopyright (c) 2013 Indonesian Center for Horticulture Research and Developmenten-US
dc.rightshttp://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0en-US
dc.source2502-5120
dc.source0853-7097
dc.sourceJurnal Hortikultura; Vol 17, No 2 (2007): Juni 2007en-US
dc.titleRespons Tanaman Tomat terhadap Penggunaan Jamur Mikoriza di Lahan Marjinalen-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Respons Tanaman Tomat terhadap Penggunaan Jamur Mikoriza di Lahan Marjinal.pdf
Size:
446.65 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: