Pengaruh Ketinggian Tempat Terhadap Pembungaan, Produksi, dan Mutu Benih Botani Bawang Merah

dc.contributoren-US
dc.creatorHilman, Yusdar; Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Jl. Raya Ragunan 29A, Pasarminggu, Jakarta Selatan 12540
dc.creatorRosliani, Rini; Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Jl. Tangkuban Parahu 517, Lembang, Bandung Barat 40791
dc.creatorPalupi, Endah Retno; Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Jl, Meranti Kampus IPB Dramaga Bogor
dc.date2016-04-13
dc.date.accessioned2018-05-02T06:26:00Z
dc.date.available2018-05-02T06:26:00Z
dc.date.issued2016-04-13
dc.descriptionKendala produksi benih bawang merah (Allium cepa var. ascalonicum) asal biji atau TSS di dataran rendah adalah rendahnya persentase pembungaan dan pembentukan biji (seed-set).Untuk meningkatkan pembentukan biji, bawang merah memerlukan suhu 17–19oC. Di Indonesia, suhu udara tersebut hanya terdapat di dataran tinggi>1.000 m dpl.. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) Lembang (1.250 m dpl.) dan di Kebun Percobaan Paseh Subang (100 m dpl.) yang sekaligus merupakan perlakuan percobaan. Penelitian dimulai dari bulan Agustus 2011 sampai Agustus 2012. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari pembungaan, viabilitas serbuk sari, produksi, dan mutu benih TSS di dataran tinggi dan dataran rendah. Pengujian viabilitas serbuk sari serta mutu benih dilakukan di Laboratorium Benih Balitsa Lembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pembungaan dan produksi biji di dataran tinggi lebih besar daripada di dataran rendah, sebaliknya mutu benih yang dihasilkan di dataran rendah lebih baik daripada di dataran tinggi. Implikasi penelitian ini adalah dataran tinggi sangat potensial untuk pengembangan produksi biji bawang merah, di mana biji bawang merah dapat menghasilkan umbi bibit yang jauh lebih baik daripada umbi bibit yang beredar di pasar.en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/3265
dc.identifier10.21082/jhort.v24n2.2014.p154-161
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/1010
dc.languageeng
dc.publisherIndonesian Center for Horticulture Research and Developmenten-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/3265/2798
dc.rightsCopyright (c) 2016 Indonesian Center for Horticulture Research and Developmenten-US
dc.rightshttp://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0en-US
dc.source2502-5120
dc.source0853-7097
dc.sourceJurnal Hortikultura; Vol 24, No 2 (2014): Juni 2014; 154-161en-US
dc.titlePengaruh Ketinggian Tempat Terhadap Pembungaan, Produksi, dan Mutu Benih Botani Bawang Merahen-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Pengaruh Ketinggian Tempat Terhadap Pembungaan, Produksi, dan Mutu Benih Botani Bawang Merah.pdf
Size:
398.25 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: