Pengaruh Ketinggian Tempat Terhadap Pembungaan, Produksi, dan Mutu Benih Botani Bawang Merah
No Thumbnail Available
Date
2016-04-13
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Indonesian Center for Horticulture Research and Development
Abstract
Description
Kendala produksi benih bawang merah (Allium cepa var. ascalonicum) asal biji atau TSS di dataran rendah adalah rendahnya persentase pembungaan dan pembentukan biji (seed-set).Untuk meningkatkan pembentukan biji, bawang merah memerlukan suhu 17–19oC. Di Indonesia, suhu udara tersebut hanya terdapat di dataran tinggi>1.000 m dpl.. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) Lembang (1.250 m dpl.) dan di Kebun Percobaan Paseh Subang (100 m dpl.) yang sekaligus merupakan perlakuan percobaan. Penelitian dimulai dari bulan Agustus 2011 sampai Agustus 2012. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari pembungaan, viabilitas serbuk sari, produksi, dan mutu benih TSS di dataran tinggi dan dataran rendah. Pengujian viabilitas serbuk sari serta mutu benih dilakukan di Laboratorium Benih Balitsa Lembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pembungaan dan produksi biji di dataran tinggi lebih besar daripada di dataran rendah, sebaliknya mutu benih yang dihasilkan di dataran rendah lebih baik daripada di dataran tinggi. Implikasi penelitian ini adalah dataran tinggi sangat potensial untuk pengembangan produksi biji bawang merah, di mana biji bawang merah dapat menghasilkan umbi bibit yang jauh lebih baik daripada umbi bibit yang beredar di pasar.