Pengujian Planlet Abaka Hasil Seleksi terhadap Fusarium oxysporum
dc.contributor.author | Sukmadjaja, Deden | |
dc.contributor.other | Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian | en_US |
dc.date.accessioned | 2021-03-26T01:44:15Z | |
dc.date.available | 2021-03-26T01:44:15Z | |
dc.date.issued | 2003-12 | |
dc.description.abstract | Serangan penyakit layu yang disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum merupakan salah satu masalah yang dihadapi dalam usaha pertanaman abaka (Musa textilis Nee). Penggunaan varietas yang tahan terhadap penyakit tersebut merupakan cara yang paling cocok dalam menanggulangi masalah tersebut. Akan tetapi sampai saat ini belum ditemukan varietas abaka yang tahan terha-dap penyakit tersebut. Seleksi in vitro merupakan salah satu metode seleksi dalam upaya memperoleh tanaman abaka yang tahan terhadap penyakit layu Fusarium. Bahan tanaman yang digunakan dalam penelitian ini berupa biakan abaka yang telah diinduksi keragaman somaklonalnya dengan radiasi 1 krad. Dua macam komponen seleksi yang digunakan adalah asam fusarat dan filtrat dari F. oxysporum dalam beberapa konsentrasi. Seleksi secara in vitro dilaku-kan melalui dua tahap berurutan, di mana pada seleksi tahap II konsentrasi asam fusarat dinaikkan satu tingkat dari seleksi I. Setelah itu, dilakukan seleksi silang dengan filtrat atau asam fusarat untuk mengetahui kestabilan perubahan sifat yang dihasilkan. Nomor-nomor yang tahan hasil seleksi secara in vitro di-perbanyak untuk dilakukan pengujian ketahanannya terhadap F. oxysporum di kamar kaca. Hasil pengujian ketahanan terhadap Fusarium di kamar kaca me-nunjukkan bahwa penggunaan bahan tanaman dari perlakuan radiasi 1 krad umumnya menghasilkan tanaman yang relatif lebih tahan terhadap Fusarium di-bandingkan dengan bahan tanaman yang tidak diradiasi. Kombinasi perlakuan radiasi 1 krad dengan seleksi menggunakan asam fusarat 30-45 ppm serta di-lanjutkan dengan seleksi silang dengan filtrat Fusarium 50% dapat menghasil-kan tanaman abaka yang mempunyai persentase hidup paling tinggi (75%) se-telah diinokulasi dengan konidia F. oxysporum. Dari 30 nomor planlet yang diuji di kamar kaca terdapat 20 nomor yang tahan terhadap F. oxysporum. Hasil pengujian ini menunjukkan adanya korelasi positif antara ketahanan terhadap toksin murni asam fusarat dengan ketahanan terhadap suspensi konidia F. oxysporum. Perlakuan radiasi yang dikombinasikan dengan seleksi in vitro da-pat menghasilkan tanaman abaka yang tahan terhadap patogen F. oxysporum. | en_US |
dc.identifier.isbn | 979-3919-00-0 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/12270 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian | en_US |
dc.subject | Abaka, Fusarium oxysporum, seleksi in vitro, asam fusarat | en_US |
dc.title | Pengujian Planlet Abaka Hasil Seleksi terhadap Fusarium oxysporum | en_US |
dc.type | Article | en_US |