TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN CABAI DAN CABE RAWIT

dc.contributor.authorBalittra
dc.contributor.otherBalai Penelitian Pertanian Lahan Rawaen_US
dc.date.accessioned2021-09-10T01:17:07Z
dc.date.available2021-09-10T01:17:07Z
dc.date.issued2021
dc.description.abstractBawang merah sebetulnya tanaman dataran rendah dengan ketinggian < 450 m dari permukaan laut (pdpl). Namun, ternyata beberapa varietas tertentu juga dapat dibudidayakan di lahan rawa baik pada jenis tanah mineral maupun tanah gambut yang umumnya ketinggian 0-100 m dpl. Misalnya petani di Daerah Kereng Bengkirai atau Kelampangan, sekitar Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah berhasil bertanam bawang merah dengan hasil yang cukup tinggi. Lahan gambut yang semula ditumbuhi semak belukar karena ditinggalkan, sering tergenang dan terbakar saat kemarau setelah digarap pada tahun 2010-an dengan membuat saluran untuk mengeluarkan air yang pada musim hujan kemudian ditanami sayuran, termasuk bawang merah diperoleh hasil yang cukup memamdai. Ada tiga varietas yang adaptif di lahan rawa, khususnya tanah gambut yaitu Sembrani, Maja Cipanas, dan Bima Brebes dengan hasil umbi segar (ubinan) masing-masing 18,7 t/ha; 7,3 t/ha; dan 7,2 t/ha dengan jumlahporsi kematian (umur 6 minggu setelah tanam) masing-masing 3,5%, 4,4% dan 18,2 %en_US
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/13738
dc.language.isoiden_US
dc.publisherBalittraen_US
dc.subjectTEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN CABAI DAN CABE RAWITen_US
dc.titleTEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN CABAI DAN CABE RAWITen_US
dc.typeOtheren_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
leaflet_cabai.pdf
Size:
8.26 MB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description:
Collections