Sistem Penaburan Benih Pada Mesin Pembibitan Model Dapog di UPJA Taju Jawa, Desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
dc.contributor.author | Wahyudi, Tri Nur | |
dc.contributor.other | Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia | en_US |
dc.date.accessioned | 2022-12-06T07:52:43Z | |
dc.date.available | 2022-12-06T07:52:43Z | |
dc.date.issued | 2022-09-21 | |
dc.description.abstract | PROPOSAL PKL 2.2019.TMP.PENDAHULUAN.Pertanian merupakan sektor yang memegang peranan penting dalam kesejahteraan kehidupan penduduk Indonesia, karena Indonesia adalah negara agraris dimana sebagian besar penduduknya hidup dari hasil bercocok tanam atau bertani. Hal ini menyebabkan bidang pertanian harus dapat memacu diri untuk dapat meningkatkan produk pertaniannya, khususnya produk pertanian tanaman pangan. Salah satu komoditi tanaman pangan yang potensial untuk dikembangkan adalah tanaman padi (Oryza sativa L), hal ini dikarenakan padi merupakan bahan pangan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia. Dapog (bahasa Tagalog) adalah metode persemaian bibit padi sebelum dipindah tanam pada sebuah nampan pembibitan. Proses transplanting pada umumnya dilakukan secara manual, yaitu menanamkan satu per satu padi ke dalam tanah. Namun, saat ini telah diciptakan alat pindah tanam menggunakan mesin yang disebut mesin transplanter. Pada mesin transplanter, terdapat nampan yang berfungsi sebagai wadah bibit padi yang akan dipindah tanamkan. Bibit padi yang dapat dipakai pada mesin transplanter memiliki bentuk dan struktur yang khusus, dengan akar bibit yang saling menyatu dan dapat digulung. Maka menurut Haryono et al (2005) untuk menanam menggunakan transplanter diperlukan bibit padi, bibit padi harus disemaikan dalam kotak persemaian khusus. Persemaian ini disebut persemaian sistem dapog. Hasil persemaian bibit padi sistem dapog adalah berupa gulungan bibit yang lebih berkualitas dan seragam jika peletakan media, bibit dan pupuk pada tray dikerjakan dengan menggunakan alat yang bekerja secara otomatis. Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) merupakan suatu organisasi yang bertujuan meningkatkan pendayagunaan alsin pertanian agar dapat dimanfaatkan secara efisien melalui pola usaha untuk membantu usahatani. Karena keterbatasan modal petani, hingga saat ini pemanfaatan alsin pertanian secara individu bagi petani kecil masih sangat kurang. Dengan adanya UPJA, pemanfaatan alsintan tidak hanya untuk mengolah lahan individu, tetapi juga dimanfaatkan untuk melayani pekerjaan pertanian di lahan milik petani lain (Pranadji, 2012).Praktik Kerja Lapangan II merupakan kegiatan kurikuler yang wajib dilaksanakan mahasiswa program vokasi di PEPI. Pelaksanaan PKL II ini berlangsung selama 6 Minggu di Desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan. Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan ini dilaksanakan untuk membentuk jiwa, karakter, dan kompetensi mahasiswa yang diharapkan dapat menjadi sarana penerapan keterampilan dan keahlian mahasiswa dibidang enjiniring pertanian. | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/18445 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia | en_US |
dc.subject | Pembibitan,benih,UPJA | en_US |
dc.title | Sistem Penaburan Benih Pada Mesin Pembibitan Model Dapog di UPJA Taju Jawa, Desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. | en_US |
dc.type | Working Paper | en_US |