Kajian Karakteristik Mutu dan Organoleptik Beberapa Varietas Beras Inpari di Kabupaten Sleman
dc.contributor.author | Kobarsih, Mahargono | |
dc.contributor.author | Nurdeana | |
dc.contributor.author | Sarjiman | |
dc.contributor.author | Indrasari, Siti Dewi | |
dc.contributor.other | Balai Besar Penelitian Tanaman Padi | en_US |
dc.date.accessioned | 2022-11-14T02:36:32Z | |
dc.date.available | 2022-11-14T02:36:32Z | |
dc.date.issued | 2015-10 | |
dc.description | 8 hlm.; 5 tabel | en_US |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi petani terhadap karakteristik mutu gabah dan beras serta nasi Inpari 10, Inpari 23, Inpari 24, Inpari Inpari 25, Inpari 29, Inpari 30 dan Ciherang sebagai pembanding. Responden adalah petani display VUB Inpari dusun Sangubanyu, Sumberrahayu, Moyudan, kabupaten Sleman. Wawancara dilakukan menggunakan daftar pertanyaan semi terstruktur pada bulan Juni 2014. Dalam penelitian ini digunakan 4 sampel beras putih Inpari 10, Inpari 23, Inpari 29, Inpari 30 dan Ciherang serta 2 sampel beras merah Inpari 24 dan Inpari 25. Pengamatan mutu fi sik gabah meliputi kadar air, densitas gabah, bobot 1000 butir gabah hampa, butir rusak dan kuning, butir kapur, butir merah. Uji organoleptik terhadap beras meliputi aroma, warna, bentuk, keutuhan, kebersihan dan penerimaan umum. Sedangkan uji organoleptik terhadap nasi meliputi aroma, warna, kilap, tekstur, rasa dan penerimaan umum. Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan 4 kali ulangan. Uji organoleptik melibatkan 24 responden. Hasil analisis secara keseluruhan menunjukkan kadar air gabah Inpari 30 (11,55%) menghasilkan rendemen beras giling tertinggi (71,73%); sedangkan Inpari 10 menghasilkan rendemen beras giling terendah (65,37%). Dari semua varietas yang diuji (beras kepala, beras patah, menir, butir kapur, butir kuning/rusak) termasuk dalam klasifi kasi klas IV mutu beras SNI No.6128-2008. Derajat putih (47,75%) dan derajat sosoh (124,0%) tertinggi dicapai Inpari 10, dengan keterawangan sebesar 1,64 %. Ukuran butiran beras semua sampel termasuk klasifi kasi panjang (6,50-7,25) mm dan bentuk sedang-ramping (2,44-3,39). Hasil uji preferensi beras menunjukkan bahwa responden secara keseluruhan menyukai Inpari 30. Sedangkan untuk uji preferensi nasi, responden secara keseluruhan menyukai Inpari 23. Dari uji preferensi dua varietas beras maupun nasi merah menunjukkan Inpari 25 lebih disukai secara keseluruhan dibandingkan dengan Inpari 24. | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/18034 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Balai Besar Penelitian Tanaman Padi | en_US |
dc.subject | INPARI | en_US |
dc.subject | KARAKTERISTIK | en_US |
dc.subject | MUTU GABAH | en_US |
dc.subject | MUTU BERAS | en_US |
dc.subject | SLEMAN | en_US |
dc.title | Kajian Karakteristik Mutu dan Organoleptik Beberapa Varietas Beras Inpari di Kabupaten Sleman | en_US |
dc.title.alternative | Prosiding Semnas 2014(Buku 1) – Inovasi Teknologi Padi Mendukung Pertanian Bioindustri | en_US |
Files
Original bundle
1 - 1 of 1
Loading...
- Name:
- 46. Kajian Karakteristik Mutu dan Organoleptik Beberapa Varietas Beras Inpari di Kabupaten Sleman - Mahargono Kobarsih, Nurdeana, Sarjiman dan Siti Dewi Indrasari (BPTP YOGYA).pdf
- Size:
- 38.71 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
- Description:
License bundle
1 - 1 of 1
Loading...
- Name:
- license.txt
- Size:
- 1.71 KB
- Format:
- Item-specific license agreed upon to submission
- Description: