Buletin Veteriner Farma Volume XIX Nomor 2 Tahun 2023: Pengkajian Pembuatan Vaksin Rabies Inaktif Generasi ke-7
dc.contributor.author | Cahyani, Jossie Intan | |
dc.contributor.author | Pancawidyana, Diah | |
dc.contributor.author | Dyah, Murtining | |
dc.contributor.author | Arlita, Ida | |
dc.contributor.author | Puspita, Yanita Anjar | |
dc.date.accessioned | 2025-03-18T04:40:27Z | |
dc.date.available | 2025-03-18T04:40:27Z | |
dc.date.issued | 2023 | |
dc.description | Rabies merupakan penyakit yang mematikan dan bersifat zoonotik atau menular dari hewan ke manusia. Program pengendalian rabies, terutama dengan vaksinasi anjing, telah menurunkan risiko rabies yang bersumber dari anjing di berbagai wilayah di dunia. Balai Besar Veteriner Farma Pusvetma merupakan salah satu UPT dibawah Ditjen PKH, Kementerian Pertanian telah memproduksi Vaksin Neorabivet dengan kemasan 10 dosis. Permintaan pasar yang tinggi untuk vaksin rabies dengan kemasan 1 dosis maka dilakukan penelitian pengembangan formulasi baru vaksin rabies yang disebut Vaksin NeoRab G7. Dilakukan uji fisik, sterilitas, inaktivasi, keamanan, dan potensi pada Vaksin NeoRab G7. mutu dan kualitas vaksin yang baik dan memenuhi persyaratan mutu yang telah ditetapkan dalam Farmakope Obat Hewan Indonesia (FOHI). Berdasarkan hasil pengujian fisik, sterilitas, inaktivasi, keamanan, dan potensi pada ketiga Vaksin NeoRab G7 yang di formulasi dengan perbandingan suspensi virus lebih tinggi 30% dari Vaksin Neorabivet memenuhi semua syarat mutu yang telah ditetapkan oleh FOHI bahkan Vaksin NeoRab G7 memiliki Protective Value (PV) lebih tinggi apabila dibandingkan dengan Vaksin Neorabivet. | |
dc.description.abstract | Rabies merupakan penyakit yang mematikan dan bersifat zoonotik atau menular dari hewan ke manusia. Program pengendalian rabies, terutama dengan vaksinasi anjing, telah menurunkan risiko rabies yang bersumber dari anjing di berbagai wilayah di dunia. Balai Besar Veteriner Farma Pusvetma merupakan salah satu UPT dibawah Ditjen PKH, Kementerian Pertanian telah memproduksi Vaksin Neorabivet dengan kemasan 10 dosis. Permintaan pasar yang tinggi untuk vaksin rabies dengan kemasan 1 dosis maka dilakukan penelitian pengembangan formulasi baru vaksin rabies yang disebut Vaksin NeoRab G7. Dilakukan uji fisik, sterilitas, inaktivasi, keamanan, dan potensi pada Vaksin NeoRab G7. mutu dan kualitas vaksin yang baik dan memenuhi persyaratan mutu yang telah ditetapkan dalam Farmakope Obat Hewan Indonesia (FOHI). Berdasarkan hasil pengujian fisik, sterilitas, inaktivasi, keamanan, dan potensi pada ketiga Vaksin NeoRab G7 yang di formulasi dengan perbandingan suspensi virus lebih tinggi 30% dari Vaksin Neorabivet memenuhi semua syarat mutu yang telah ditetapkan oleh FOHI bahkan Vaksin NeoRab G7 memiliki Protective Value (PV) lebih tinggi apabila dibandingkan dengan Vaksin Neorabivet. Kata Kunci: Vaksin Rabies, Neorab G7, Single Dose | |
dc.identifier.issn | 1410-6280 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/24684 | |
dc.language.iso | id | |
dc.publisher | Balai Besar Veteriner farma Pusvetma | |
dc.relation.ispartofseries | Volume XIX; Nomor 2 Tahun 2023 | |
dc.title | Buletin Veteriner Farma Volume XIX Nomor 2 Tahun 2023: Pengkajian Pembuatan Vaksin Rabies Inaktif Generasi ke-7 | |
dc.type | Article |
Files
Original bundle
1 - 1 of 1
Loading...
- Name:
- Pengkajian Pembuatan Vaksin Rabies Inaktif Generasi ke-7.pdf
- Size:
- 469.6 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
- Description:
License bundle
1 - 1 of 1
Loading...
- Name:
- license.txt
- Size:
- 1.77 KB
- Format:
- Item-specific license agreed upon to submission
- Description: