Peningkatan Produksi Padi dengan Pengolahan Tanah Terpadu
dc.contributor.author | Ngadimin | |
dc.contributor.other | Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian | en_US |
dc.date.accessioned | 2019-12-30T07:45:25Z | |
dc.date.available | 2019-12-30T07:45:25Z | |
dc.date.issued | 2019 | |
dc.description.abstract | Pada umumnya para petani dalam mengolah tanah untuk tanam padi dilakukan satu kali bajak satu kali garu. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi biaya tenaga kerja dalam pengolahan tanah , dan juga untuk mengurangi biaya tenaga kerja lainnya. Pengolahan tanah 1 kali bajak 1 kali garu dan dilakukan secara terburu-buru akan berdanpak pada pertumbuhan gulma yang lebih cepat dan pertumbuhan tanaman padi menjadi lambat serta seragan hama dan penyakit populasinya semakin mengingkat. Pengolahan yang sempurna yaitu membajak pertama dan langsung digaru sampai dan selanjutnya ditabur pupuk kandang (kompos) setelah selama 1 sampai 3 minggu biji gulma akan tumbuh namun petani melakukan olah tanah kedua dengan dibajak dan digaru sampai tanah rata dan halus. Hal ini dimaksudkan untuk mempercepatan pertumbuhan tanaman, Pengolahan tanah yang demikian dapat meningkatkan produksi padi sebanyak 5 %. | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/8500 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | IAARD Press | en_US |
dc.subject | Produksi padi | en_US |
dc.subject | Pengolahan tanah | en_US |
dc.subject | Hama penyakit dan gulma | en_US |
dc.title | Peningkatan Produksi Padi dengan Pengolahan Tanah Terpadu | en_US |
dc.type | Article | en_US |