Surveilans pada Ternak Sapi Potong di Pulau/ Kabupaten Simeulue untuk Membuktikan Bebas Brucellosis
No Thumbnail Available
Date
2019
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Direktorat Kesehatan Hewan
Abstract
Berdasarkan SK. Menteri Pertanian No.4026/Kpts/OT.140/4/2013, brucellosis dikategorikan sebagai Pernyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) yang diprioritaskan oleh pemerintah untuk diberantas. Hasil surveilans awal brucellosis pada sapi potong dengan pendekatan Risk Based Surveillance di Pulau Simeulue, Provinsi Aceh tahun 2014 dari total 257 sampel ditemukan 8 (delapan) reaktor brucellosis yaitu 1 (satu) reaktor dari Desa Seulingas, Kecamatan Teupah Barat dan 7 ( tujuh) reaktor dari Desa Nasrehe, Kecamatan Salang. Seluruh reaktor ditindak lanjuti dengan test and slaughter. Hasil surveilans pada tahun 2015 diketahui bahwa prevalensi brucellosis pada sapi di Pulau Simeulue adalah 2 / 336 = 0,6 % (0,006) dan ditindak lanjuti dengan test and slaughter pada kedua reaktor tersebut. Sensus pada desa reaktor pada akhir 2015 hasilnya tidak ditemukan lagi reaktor. Hasil surveilans pada tahun 2016 diketahui bahwa prervalensi brucellosis pada sapi potong di Pulau Simeulue adalah 0 % . Hasil surveilans deteksi brucellosis (detect disease) pada tahun 2017 dengan unit epidemiologi terkecil adalah desa, hasilnya tidak ditemukan desa dengan reaktor brucellosis. Berdasarkan laporan hasil surveilans yang memenuhi pesyaratan yang ditetapkan oleh Organization International des Epizaaties (OIE) yang tertuang dalam Terrestrial Animal Health Code Chapter 11.3 Article 11.3.2 untuk pembebasan brucellosis maka telah dilakukan pembahasan di Direktorat Kesehatan Hewan oleh Tim Komisi Ahli Kesehatan Hewan pada tanggal 14 November 2018 dan telah dinyatakan bahwa Kabupaten Simeulue sebagai pulau bebas brucellosis pada ternak sapi potong.
Description
Keywords
Brucellosis, Prevalensi, Pembebasan, Simeulue