Penerapan Teknologi Mekanisasi pada Proses Penanganan Pascapanen Biji Bawang Merah
No Thumbnail Available
Date
2020
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Saat ini, menanam bawang merah menggunakan biji (true seed of shallot/TSS) saat ini menjadi alternatif bagi petani untuk mengatasi masalah kelangkaan umbi bawang merah yang sangat bergantung pada musim dan masa simpan yang singkat. Kelebihan penggunaan benih biji (TSS) bawang merah dibandingkan dengan umbi antara lain produktivitas tinggi, tanaman lebih sehat, penggunaan benih lebih efisien, daya simpan relatif lama, penanganan di gudang dan transportasi lebih mudah. Untuk menghasilkan TSS yang bermutu tinggi perlu adanya alat mesin untuk memproses TSS, dimana pemrosesan secara manual sudah tidak dapat diandalkan untuk pengembangan skala luas. Alat mesin yang diperlukan antara lain adalah pulper sebagai mesin pengupas kulit biji bawang merah serta winnower sebagai mesin pembersih biji bawang merah dari kotoran yang masih tercampur. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan mesin jika dibandingkan dengan prosesing secara manual serta mengetahui kapasitas dan rendemen dari masing-masing mesin. Pengkajian dilakukan dengan menggunakan umbel bawang merah yang dihasilkan dari Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Proses percobaan dilakukan sebanyak 3 kali ulangan. Hasil pengkajian menunjukkan penggunaan alat mesin pada pascapanen biji bawang merah lebih efektif jika dibandingkan dengan tenaga manusia (manual). Kapasitas mesin pulper 1,71 kg/jam dengan rendemen rata-rata 79,90%. Sedangkan mesin winnower mempunyai kapasitas rata-rata 11,14 kg/jam dengan rendemen dari masing-masing lubang adalah lubang I 64,56%, lubang II 19,11% dan lubang III 16,33%.
Description
Keywords
True seed of shallot, TSS, Pulper, Winnower