Identifikasi Penyebab Kasus Gangguan Reproduksi pada Sapi di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015 dan 2017
No Thumbnail Available
Date
2018
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Direktorat Kesehatan Hewan
Abstract
Kegiatan Penanggulangan Gangguan Reproduksi telah digulirkan oleh pemerintah melalui GBIB tahun 2015 dan UPSUS SIWAB tahun 2017, tujuan dari kegiatan tersebut untuk meningkatkan produksi daging sapi menuju swasembada daging sapi. Balai Besar Veteriner Wates mendapat alokasi sejumlah anggaran untuk melaksanakan kegiatan Penanggulangan Gangguan Reproduksi di wilayah D.I Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Hasil kegiatan menunjukkan perbedaan prosentase diagnosa gangguan reproduksi. Beberapa kasus gangguan reproduksi ada yang mengalami penurunan, sedangkan yang lainnya justru mengalami kenaikan.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penurunan dan kenaikan kasus gangguan reproduksi beberapa penyebab perubahan hasil diagnosa gangguan reproduksi pada tahun 2015 dan 2017. Materi dan metode yang digunakan dengan mengumpulkan data hasil diagnosa gangguan reproduksi tahun 2015 dan 2017, membandingkan hasil diagnosanya, melihat faktor-faktor yang berisiko mempengaruhi perubahan hasil diagnosa gangguan reproduksi pada 2 tahun tersebut, kemudian menganalisis penyebab-penyebabnya. Hasil dan pembahasan, dari hasil kajian diagnosa gangguan reproduksi tahun 2015 dan 2017 menunjukkan penurunan kasus Hypofungsi dari 38,5% menjadi 31,8%, sedangkan kasus endometritis mengalami kenaikan dari 2,5% menjadi 7,0%. Berbagai penyebab yang bisa menurunkan kasus hypofungsi salah satunya adalah treatment premiks, sedangkan peningkatan kasus metritis juga bisa disebabkan berbagai hal, salah satunya akibat kurang aseptisnya pelayanan reproduksi.
Description
Keywords
Diagnosa gangguan reproduksi tahun 2015 dan 2017