PENGENDALIAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM (Fusarium oxysporum) PADA TANAMAN SAWI (Brassicajuncea L) DENGAN BERBAGAI DOSIS TRICHODERMA
Loading...
Date
2017-10
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Penelitian "Pengendalian Penyakit Layu Fusarium (Fusarium oxysporum) pada
tanaman sawi (Brassicajuncea. L) dengan Berbagai Dosis Trichoderma" telah
dilaksanakan di Laboratorium dan di Lahan Balai Proteksi Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Riau, mulai dari Bulan Januari sampai Maret 2014. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis Trichoderma terhadap pengendalian
serangan penyakit layu fusarium pada tanarnan sawi. Rancangan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 kali ulangan
yang terdiri dari ; DO (Tanpa media Trichoderma), Dl (100 g dosis Trichoderma), D2
(150 g dosis Trichoderma), D3 (200 g dosis Trichoderma). Masing-masing perlakuan
terdiri dari 4 ulangan. Parameter Pengamatan dilakukan terhadap persentase benih yang
terserang penyakit, sebelum muncul keatas permukaan tanah (pre emergence damping
off), waktu mulai terlihatnya gejala pertama serangan pada tanaman (post emergence
damping off), persentase tanaman yang terserang setelah muncul ke atas permukaan
tanah (post Emergence Damping Off), persentase tanaman tumbuh sehat, tinggi tanaman
(cm), berat basah tanaman (gram), berat segar ekonomis tanaman (gram). Dari hasil
pengamatan menunjukkan bahwa perlakuan yang memberikan hasil yang paling baik
dalam mengendalikan penyakit layu Fusarium dijumpai pada perlakuan pemberian 200
g dosis Trichoderma, menghasilkan produksi sawi 40,625 ton/ha, sedangkan perlakuan
terendah hanya mampu menghasilkan sawi sebanyak 29,375 ton/ha.
Description
Tanaman sawi berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur. Tanaman ini
dibudidayakan sejak 2500 tahun yang lalu kemudian menyebar luas ke Filipina dan
Taiwan. Sawi masuk ke Indonesia pada abad XIX bersama dengan Iintas perdagangan
jenis sayuran sub tropis lainnya. Daerah penyebaran utamanya seperti Cipanas,
Lembang, Pengalengan dan Malang ( Rukmana, 1994 ).
Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan
daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar maupun diolah. Sawi
mencakup beberapa spesies Brassica yang kadang-kadang mirip satu sama lain. Di
Indonesia penyebutan sawi biasanya mengacu pada sawi hijau (Brassica rapa kelompok
parachinensis, yang disebut juga sawi bakso, caisim, atau caisin). Selain itu, terdapat
pula sawi putih (Brassica rapa kelompok pekinensis, disebut juga petsai) yang biasa
dibuat sup atau diolah menjadi asinan.
Keywords
dosis trichoderma sp, layu fusarium, tanaman sawi.