POTENSI DAN PEMANFAATAN RUMEN SAPI SEBAGAI BIOAKTIVATOR

Loading...
Thumbnail Image
Date
2017-10
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Limbah peternakan dapat menimbulkan masalah lingkungan. Selain fecess dan urine, proses pencernaan hewan ruminansia juga menghasilkan gas metana yang bertanggung jawab terhadap pemanasan global. Gas metana dari kotoran ternak dapat dimanfaatkan menjadi energi alternatif. Selain itu cairan rumen dari limbah rumah potong hewan dapat dimanfaatkan sebagai biostarter untuk mempercepat proses fermentasi. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang potensi dan pemanfaatan rumen sapi sebagai bioaktivator. Isi rumen merupakan salah satu limbah potong hewan yang belum dimanfaatkan secara optimal bahkan ada yang dibuang begitu saja, sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan. Potensi nutrien dari cairan rumen ini dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi suplemen biomineral. Selain itu potensi produksi yang cukup tinggi yang berasal dari pemotongan hewan. Zat makanan yang terkandung dalam rumen meliputi protein sebesar 8,86%, lemak 2,60%, serat kasar 28,78%, fosfor 0,55%, abu 18,54% dan air 10,92%. Isi rumen yang diperoleh dari rumah potong hewan kaya akan nutrisi, limbah ini sebenarnya sangat potensial bila dimanfaatkan sebagai aktivator untuk fermentasi pembuatan pakan ternak, pembuatan pupuk organik, dan untuk produksi biogas.
Description
Rumen adalah salah satu bagian lambung ternak ruminansia atau hewan memamah biak seperti sapi, kerbau, kambing dan domba. Rumen terdiri dari bahan pakan yang biasanya dimakan oleh ternak yang berupa rumput/hijauan lainnya, dan pakan penguat (konsentrat). Produksi isi rumen sapi di Indonesia pada tahun 2012 mecapai 240 juta liter, karena baunya kuat, dan kandungan air yang tinggi sehingga sulit penanganannya, selain itu hasil pencernaan hewan ruminansia juga menghasilkan gas metana. Hewan –hewan ini memecah selulosa yang terkandung dalam rumput menjadi molekul yang dapat diserap oleh rumen dengan bantuan mikrobia anaerob. Selama ini isi rumen hanya dibuang dan sebagian kecil saja yang memanfaatkannya sebagai kompos. Saat ini jumlah sapi yang dipotong setiap tahun tidak kurang dari 1,75 juta ekor, dimana sekitar 1,5 juta ekor berasal dari sapi lokal, dan sisanya adalah sapi impor. Dengan jumlah cairan rumen mencapai 31 liter/ekor, maka potensi cairan rumen sapi mencapai 54,25 juta liter/tahun (Berutu, 2007). Penelitian Sinaga (2011) menyatakan bahwa salah satu limbah rumah pemotongan hewan (RPH) dapat digunakan sebagai bioaktivator, yaitu isi rumen sapi.
Keywords
Potensi, manfaat, rumen sapi, bioaktivator.
Citation