LIMBAH SAYURAN HASIL FERMENTASI SEBAGAI BAHAN PAKAN UNTUK TERNAK KAMBING
Loading...
Date
2017-10
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
ABSTRAK
Suatu kegiatan telah dilakukan di desa Baroko, kecamatan Baroko, kabupaten
Enrekang, untuk melihat sejauhmana limbah sayuran sebagai pakan ternak dapat
meningkatkan produktivitas ternak kambing. Perlakuan dibagi menjadi dua yaitu A
introduksi teknologi dan B (kontrol) yaitu pemberian pakan pada ternak sesuai
kebiasaan, dengan melibatkan 5 orang petani yang memiliki beberapa ekor ternak.
Analisis data menggunakan metode pengujian ” t hitung” untuk membandingkan
peubah yang diamati antar perlakuan. Analisis pendapatan menggunakan metode R/C
ratio dilakukan berdasarkan data harga in-put dan out-put dari masing-masing
perlakuan. Hasil kajian menunjukkan bahwa introduksi teknologi perbaikan
menunjukkan peningkatan produktivitas ternak dari semua peubah yang diukur
dibandingkan dengan kontrol. Perbaikan pakan meningkatkan produktivitas induk
menyusui sehingga berdampak pada pertumbuhan anak kambing yang lebih pesat.
Demikian pula pertumbuhan kambing betina muda dan jantan muda. Analisis
pendapatan menggunakan revenue cost ratio (nisbah R/C). Besarnya nisbah R/C pada
perlakuan A adalah 1,83. Hal ini berarti setiap satu satuan biaya yang dikeluarkan dalam
usaha ternak kambing dalam periode tertentu akan menghasilkan penerimaan sebesar
Rp. 1,83. Sementara itu, pada perlakuan B besarnya nisbah R/C adalah 1,10 yang berarti
perlakuan A lebih efisien dibandingkan dengan perlakuan B. Usaha ternak ini dikatakan
efisien karena nisbah R/C lebih besar dari satu dan semakin besar nisbah R/C maka
semakin efisien usaha tersebut.
Description
Salah satu faktor yang dapat menunjang keberhasilan pengembangan ternak
kambing adalah ketersediaan pakan yang cukup. Konsekuensinya potensi ketersediaan
sumberdaya pakan ternak ruminansia semakin menyempit, hingga suatu saat akan
sampai pada ambang krisis, dimana ketersediaan pakan tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan minimal serat bagi kebutuhan hidup pokok ruminansia. Oleh karena itu
ketahanan pakan sangat menentukan produksi dan perkembangan populasi ternak kini
dan masa mendatang. Menurut data Statistik Indonesia Tahun 20013, bahwa
ketersediaan hijauan pakan ruminansia dari sumber utama yaitu perkebunan dan padang
alam tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pakan pada populasi ternak kambing
nasional. Jika pemberian pakan hijauan diberikan sesuai kebutuhan ternak (3 – 4% ) bahan kering dari bobot hidup) maka kekurangan hijauan pakan untuk kambing
mencapai sebesar 16% . Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan hijauan pakan
ruminansia sudah mencapai tingkat krisis, terutama padang alam sebagai sumber
hijauan. Oleh karena itu perlu upaya untuk pengkayaan dan pemanfaatan sumber pakan
potensial lainnya yang harganya relatif murah dan cukup tersedia. Eksplorasi jenis dan
sumber daya pakan limbah pertanian dan pemanfaatannya penting dilakukan sebagai
pakan tambahan/substitusi atau pakan utama pengganti pakan rumput pada ternak
kambing atau pada ruminansia pada umumnya.
Keywords
Integrasi, hortikultura, sayuran, ternak kambing, pupuk organik