Analisis Penggunaan Faktor Produksi pada Usahatani Padi Sawah Dataran Rendah: Kasus desa Tegal Panjang, Cariu, Bogor
No Thumbnail Available
Date
2016-09-09
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
Abstract
Description
IndonesianTulisan ini mencoba melihat alokasi masukan dari masing-masing faktor produksi, analisis input-output, menganalisis kontribusi masing-masing faktor produksi, faktor share serta elastisitas dari masing-masing faktor produksi tersebut. Metoda analisis yang digunakan adalah dengan cara tabulasi dan menggunakan regresi fungsi pangkat. Dari hasil telaahan pada studi ini ada beberapa hal yang dapat diinformasikan sehubungan dengan usahatani padi di lokasi penelitian. Informasi tersebut diantaranya; tingkat penerapan teknologi usahatani di lokasi penelitian sudah menampakkan pada tingkat kejenuhan. Hal ini terlihat dengan adanya penggunaan faktor produksi yang tidak berimbang, misalnya penggunaan urea 20,63 persen, benih 40,53 persen dan TSP 32,22 persen lebih banyak daripada yang direkomendasikan. Kendatipun secara finansial usahatani di lokasi penelitian masih berada pada usaha yang menguntungkan, yakni sebesar 264.489 rupiah per hektar permusim. Share dari faktor produksi yang digunakan ternyata tenaga kerja mempunyai share yang paling tinggi, yakni 41,65 persen, sedangkan konpensasi pengelolaan dicapai hanya 33,29 persen. Faktor-faktor produksi yang memberikan kontribusi nyata terhadap produksi adalah lahan, curahan jam kerja. Sedangkan benih dan urea tidak menunjukkan kontribusi nyata terhadap produksi. Bahkan pupuk TSP dan pestisida meunjukkan kontribusi yang cenderung negatif, penggunaan kedua faktor produksi tersebut sudah berkelebihan. Implikasi dari temuan tersebut diatas adalah perlunya ditata kembali penerapan teknologi usahatani sehingga betul-betul diaplikasikan secara optimal. Hal ini dapat dicapai melalui peningkatan dan koordinasi penyampaian inovasi baru kepada petani di pedesaan.