PENGARUH TINGKAT PEMUPUKAN NITROGEN DAN CARA TANAM TERHADAP HASIL PANEN PADI DAN SERAPAN NITROGEN PADA SISTEM PENGAIRAN BASAH KERING PBK

Loading...
Thumbnail Image
Date
2021-06-04
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Abstract
Alternate wetting and drying (AWD) irrigation constitute one of saving water irrigation systems feasible for dealing with water scarcity. In the practices, AWD requires some adjustments like N application rate and cultivation method. The experiment aimed to evaluate the effect of N application rate and cultivation method on yield components and rice yield under AWD. The experiment was conducted from October 2017 to February 2018 in the greenhouse owned by Asian Institute of Technology (AIT) Thailand. The experiment used a completely randomized design (CRD) involving the N application rate and cultivation method. N application rate evaluated comprised of 0, 30,60, 90, and 120 kg N ha-1. Meanwhile, the cultivation method used was transplanting and direct seeding. The experimental parameters consist of yield and yield components and N uptake. The experimental results show the rate of N application influenced the number of tillers, the number of grain per tiller, the percentage of filled grain, yield per plant, and N uptake. There were positive correlations on rice yield, yield components, and N uptake, except the number of filled grain and weight per 1000 seeds. In this experiment, the maximum yields per plant and N uptake were achieved at the fertilization rate of 120 kg N / ha. There were no effects of interaction found in the combination of N application rate and different cultivation methods. Both transplanting and tabela were also found no significant influence on the yield and N uptake. Fertilization 120 kg N / ha (266 kg of urea) by direct seeding method was recommended to be applied on alternate wetting and drying (AWD) irrigation to address water scarcity.
Description
Pengairan basah kering (PBK) merupakan tehnik irigasi hemat air yang layak diterapkan dalam menghadapi masalah kelangkaan air. Dalam penerapannya, PBK memerlukan penyesuaian diantaranya adalah tingkat pemupukan nitrogen (N) dan cara tanam. Percobaan ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil panen padi dan serapan N pada tingkat pemupukan dan cara tanam yang berbeda pada PBK. Percobaan dilakukan pada bulan Oktober 2017 sampai Februari 2018 di rumah kaca (green house) Asian Institute of Technology Thailand. Percobaan ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan melibatkan dua faktor (tingkat pemupukan N dan cara tanam) dengan tiga kali ulangan. Tingkat pemupukan N yang dievaluasi meliputi pemupukan pada level 0, 30, 60, 90, dan 120 kg N/ha. Sementara itu, cara tanam yang dikaji mencakup metode tanam pindah (transplanting) dan tanam benih langsung (tabela). Parameter yang diamati terdiri dari hasil panen beserta komponennya dan serapan N. Hasil experiment menunjukan tingkat pemupukan N berpengaruh terhadap jumlah malai, jumlah gabah per malai, persentase gabah isi per malai, hasil panen per tanaman, dan serapan N. Ditemukan korelasi positif pada hasil panen padi, komponen hasil, dan serapan N, kecuali jumlah gabah isi dan bobot per 1000 biji. Pada experiment ini, hasil panen per tanaman dan serapan N maksimum dicapai pada tingkat pemupukan 120 kg N/ha. Tidak ditemukan efek interaksi yang siknifikan akibat kombinasi faktor tingkat pemupukan N dan cara tanam. Perbedaan cara tanam tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada hasil panen dan serapan N. Tingkat pemupukan N 120 kg/ha (266 kg urea) dengan menggunakan cara tabela layak diterapkan pada budi daya padi sistem PBK untuk mengurangi kebutuhan air.
Keywords
Citation