MASALAH GULMA DAN CARA PENGELOLAANNYA UNTUK PRODUKSI PADI DI LAHAN RAWA PASANG SURUT

Loading...
Thumbnail Image
Date
2007
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Pengujian Standar Instrumen Pertanian Lahan Rawa
Abstract
Sekitar 9.53 juta hektar lahan rawa pasang surut berpotensi untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian yang produktif mendukung usaha peningkatan produksi pangan nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemanfaatan lahan rawa pasang surut dihadapkan dengan masalah biofisik lahan yang menjadi faktor pembatas bagi pertumbuhan tanaman padi. Masalah gu!ma juga tidak kalah penting karena menyebabkan turunnya hasil padi sampai 74.2%. Pengelolaan gulma pada pertanaman padi di sawah pasang surut masih diperlukan, sehingga kehadirannya tidak menjadi saingan utama tanaman padi dalam hal keperluan unsur hara, akan tetapi kehadiran gulma dapat menciptakan keseimbangan lingkungan atau setidak-tidaknya kehadirannya dapat memberikan manfaat dalam sistem usahatani. Pengendalian gulma secara tepat menggunakan herbisida 2,4-D amina dapat menstabilkan hasil padi di sawah pasang surut. Begitu juga penyiapan lahan menggunakan herbisida glyfosat dan paraquat pada teknologi tanpa olah tanah hasilnya cukup baik, dapat menekan tenaga kerja sekitar 26-29% dan meningkatkan hasil padi 16 — 22% Pengelolaan gulma melalui biomassanya setelah dijadikan kompos dapat menjadi sumber pensuplai sebagian unsur-unsur hara makro seperti N, P dan K yang diperlukan tanaman. Hasil penelitian rumah kaca menunjukkan pemberian kompos biomassa gulma E. acutangula, E. congesta, R. corymbosa, R repens, dan F. littolaris setara dengan 90 — 150 kg N/ha dapat memberikan hasil padi yang setara dengan hasil padi melalui pemberian 150 kg N/ha dari urea yakni 2,15 t/ha gabah kering, Percobaan lapangan juga menunjukkan dimana pemberian kompos gulma E. aculangula, P, repens, R, corymbosa L sebagai sumber NPK sebanyak t/ha dapat meningkatkan kandungan C-organik dari 7,55 menjadi 9,38 0/0, P-tersedia dari 8,80 menjadi 43,41 ppm P dan K-dd dari 0,41 menjadi 0,59 me/ 100 g dan hasil padi sebesar 3,85 t/ha gabah kering panen pada lahan sulfat masarn. Pemanfaatan gulma purun tikus dukcis) sebagai biofilter dapat memperbaiki kualitas air
Description
Keywords
Citation