Perubahan Orientasi Keberfungsian Lahan dan Nilai Sosial Petani Pasca Gempa dan Likuifaksi di Sulawesi Tengah
No Thumbnail Available
Date
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Pelatihan Pertanian Jambi
Abstract
Description
The method used in this research is descriptive qualitative research method using the case study method. Qualitative descriptive research aims to describe, summarize various conditions and phenomena of social reality that exist in society which are the object of research and draw these social realities to the surface. Data analysis includes descriptive analysis and economic analysis related to changes in recommended commodities according to land conditions after conversion of agricultural land functions and associated social values analyzed. The results showed that 65 percent of farmers lost their agricultural land as a whole and the remaining 35 percent still owned their land intact. Farmers who lost their land changed jobs to become agricultural laborers, construction workers, breeders, traders and others who did not even work as much as 10 percent. Farmers who still cultivate agricultural crops choose to plant horticultural crops, namely eggplant, chilies, kale, string beans and green beans. Total revenue of farmers after the earthquake and liquefaction decreased by 35.46 percent. However, from the income side, there was an increase in post-earthquake income by 0.97 percent. The values that change after a disaster are the value of rationality, economic value, the value of solidarity or mutual assistance and the value of education.
Berubahnya mata pencaharian yang disebabkan alih fungsi lahan tidak hanya dapat berdampak positif, tetapi juga berdampak negatif. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan orientasi keberfungsian lahan pertanian pasca gempa dan likuifaksi di Desa Jono Oge serta mengetahui bagaimana kondisi nilai sosial masyarakat pasca gempa dan likuifaksi di Desa Jono Oge. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi dan fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi obyek penelitian dan menarik realitas sosial tersebut ke permukaan. Analisis data meliputi analisis deskriptif dan analisis ekonomi terkait perubahan komoditi yang direkomendasikan sesuai kondisi lahan pasca alih fungsi lahan pertanian dan terkait dengan nilai sosial yang dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan 65 persen petani kehilangan lahan pertanian secara keseluruhan dan sisanya 35 persen masih memiliki lahannya secara utuh. Petani yang kehilangan lahan berganti pekerjaan menjadi buruh tani, buruh bangunan, peternak, pedagang dan lainnya bahkan ada yang tidak bekerja sebesar 10 persen. Petani yang masih membudidayakan tanaman pertanian memilih untuk menanam tanaman hortikultura yakni terong, cabai, kangkung, kacang panjang dan kacang hijau. Penerimaan petani pasca gempa dan liquifaksi mengalami penurunan sebesar 35,46 persen. Namun dari sisi pendapatan, terjadi peningkatan pendapatan pasca gempa sebesar 0,97 persen. Adapun nilai yang berubah setelah terjadinya bencana yaitu nilai rasionalitas, nilai ekonomi, nilai solidaritas atau gotong royong dan nilai pendidikan.
Berubahnya mata pencaharian yang disebabkan alih fungsi lahan tidak hanya dapat berdampak positif, tetapi juga berdampak negatif. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan orientasi keberfungsian lahan pertanian pasca gempa dan likuifaksi di Desa Jono Oge serta mengetahui bagaimana kondisi nilai sosial masyarakat pasca gempa dan likuifaksi di Desa Jono Oge. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi dan fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi obyek penelitian dan menarik realitas sosial tersebut ke permukaan. Analisis data meliputi analisis deskriptif dan analisis ekonomi terkait perubahan komoditi yang direkomendasikan sesuai kondisi lahan pasca alih fungsi lahan pertanian dan terkait dengan nilai sosial yang dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan 65 persen petani kehilangan lahan pertanian secara keseluruhan dan sisanya 35 persen masih memiliki lahannya secara utuh. Petani yang kehilangan lahan berganti pekerjaan menjadi buruh tani, buruh bangunan, peternak, pedagang dan lainnya bahkan ada yang tidak bekerja sebesar 10 persen. Petani yang masih membudidayakan tanaman pertanian memilih untuk menanam tanaman hortikultura yakni terong, cabai, kangkung, kacang panjang dan kacang hijau. Penerimaan petani pasca gempa dan liquifaksi mengalami penurunan sebesar 35,46 persen. Namun dari sisi pendapatan, terjadi peningkatan pendapatan pasca gempa sebesar 0,97 persen. Adapun nilai yang berubah setelah terjadinya bencana yaitu nilai rasionalitas, nilai ekonomi, nilai solidaritas atau gotong royong dan nilai pendidikan.
Keywords
land function, social value, post disaster, keberfungsian lahan, nilai sosial, pasca bencana