ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT GAJAH MELALUI REHABILITASI KESUBURAN TANAH

No Thumbnail Available
Date
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor
Abstract
Description
Faktor yang mempengaruhi rendahnya dinamika bisnis hijauan pakan ternak diantaranya tingkat kesuburan tanah yang rendah berakibat rendahnya produksi dan pendapatannya. Permasalahan tersebut dapat diatasi melalui perbaikan tingkat kesuburan tanah dengan penambahan bahan organik (pupuk kandang) dan bahan anorganik (pupuk urea, TSP, KCl). Tujuan penelitian: (1) mengetahui produksi segar rumput gajah dengan rehabilitasi kesuburan tanah; (2) menganalisis pendapatan usaha hijauan pakan ternak rumput gajah dengan rehabilitasi kesuburan tanah; dan (3) mengetahui kelayakan usaha HPT rumput gajah dengan rehabilitasi kesuburan tanah. Hasil penelitian diketahui (1.a) rerata produksi segar rumput gajah persatuan luas (kg/8 m²) perlakuan pemberian non pupuk urea/kontrol dan pemberian pupuk urea pada defoliasi ke dua berjumlah 43,25 kg/8m² lebih besar dari defoliasi ke satu berjumlah 19,625 kg/8m². (1.b) produksi rumput gajah yang dihasilkan melalui perlakuan non pupuk urea PO = 135,133 ton/ha/th dan perlakuan pupuk urea berturut-turut berjumlah 147.260 ton/ha/th, 171 ton/ha/ th, dan 187,155 ton/ha/th belum mencapai batas kenaikan produksi maksimum hingga mencapai 226,9 ton/ha/th, dan 376 ton/ha/th sesuai rekomendasi hasil penelitian sebelumnya; (2.a). Pendapatan rumput gajah untuk perlakuan pemberian pupuk urea P3 = Rp43.622.500,- (Empat puluh juta enam ratus dua puluh dua ribu lima ratus rupiah) lebih besar dari perlakuan pemberian pupuk urea P1= Rp 31.763.500,- (Tiga puluh satu juta tujuh ratus enam puluh tiga ribu lima ratus rupiah), dan P2 = Rp38.881.500,- (Tiga puluh delapan juta delapan ratus delapan puluh satu ribu lima ratus rupiah) ditentukan oleh faktor input produksi berupa jumlah pemberian pupuk N (urea) berjumlah 12,222 gram urea/rumpun/defoliasi (75 kg urea/ha/defoliasi lebih besar bila dibandingkan dengan jumlah pemberian pupuk N (urea) untuk P1 dan P2 masing-masing berjumlah 4,074 gram urea/rumpun/defoliasi (25 kg urea/ha/defoliasi), dan 8,148 gram urea/rumpun/defoliasi (50 kg urea/ha/defoliasi); (2.b) rerata pendapatan per bulan usaha budidaya rumput gajah dengan perlakuan pupuk urea P1 = Rp 2.646.958,- P2 = Rp 3.240.125,- dan P3 = Rp 3.635.208,- yang lebih besar bila dibandingkan dengan upah per bulan pekerja non pertanian berdasarkan Upah Minimum Regional (UMR) di Kabupaten Bogor tahun 2015, yaitu Rp 2.590.000,-; (3) kelayakan usaha rumput gajah diketahui untuk non pupuk urea/kontrol (PO)= 3,28 dan perlakuan pupuk urea (P1 = 3,56), ( P2 = 4,12), dan (P3 = 4,48) memenuhi batasan nilai layak usaha π ≥1 yang dapat diartikan bahwa penambahan biaya sebesar Rp 1,- dapat meningkatkan penerimaan non pupuk urea/kontrol (PO)= Rp 3,28,- dan perlakuan pupuk urea (P1 = Rp 3,56,-), ( P2 = Rp 4,12,-), dan (P3 = Rp 4,48,-).
Keywords
Citation