PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KELOMPOKTANI DALAM AGROINDUSTRI TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) DI KECAMATAN CUGENANG KABUPATEN CIANJUR PROVINSI JAWA BARAT
No Thumbnail Available
Date
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor
Abstract
Description
Pengembangan kelompoktani merupakan salah satu komponen pokok dalam keseluruhan rancangan Revitalisasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (RPPK). Namun hingga saat ini sedikitnya kajian yang dilakukan terkait upaya pengembangan kemampuan kelompok dalam agroindustri tomat yang dilakukan petani, serta sedikitnya kajian yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan rendahnya pelaksanaan agroindustri tomat dalam penyuluhan menyebabkan agroindustri tomat belum dapat dilaksanakan secara maksimal. Kajian ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui hal tersebut. Kajian dilaksanakan di Kecamatan Cugenang, Kabupeten Cianjur, Jawa Barat. Metode kajian yang dipakai adalah hipotesis asosiatif yang merupakan dugaan tentang adanya hubungan antar variabel. Responden dipilih secara purposive sampling di desa Sukamulya sebanyak 30 orang. Untuk menguji hipotesis asosiatif adalah Korelasi Product Moment. Data diolah dengan mengunakan program SPSS versi 12.0. Sedangkan metode yang digunakan untuk mengetahui peningkatan pengembangan pengetahuan sasaran sebelum dan sesudah dilaksanakannya penyuluhan adalah mengunakan pre test dan post test. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengetahuan teknis memiliki nilai yang paling kecil dibandingkan kemampuan sosial dan ekonomis, sehingga agroindustri tidak berkembang. Selain itu diketahui faktor yang menyebabkan rendahnya agroindustri memiliki korelasi nyata positif dengan kemampuan teknis. Berdasarkan hasil pendekatan penyuluhan yang dilaksanakan diperoleh peningkatan pengetahuan satu tingkat kriteria penilaian dibandingkan sebelum dilaksanakan penyuluhan. Dari kajian ini dirumuskan suatu rekomendasi bahwa dalam upaya pengembangan kemampuan kelompok dalam agroindustri, diperlukan adanya koordinasi yang baik dan berkesinambungan antara instansi terkait dalam proses penyuluhan. Upaya pengembangan kemampuan kelompok tidak dapat dilakukan dengan waktu yang relatif singkat.