Pengaruh Suhu dan Waktu Pengovenan terhadap Tingkat Kesukaan Teh Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia (L) Merr.) di Kampung Udapi Hilir : The Effect of Temperature and Oven Time on the Preference Level of Dayak Onion Tea (Eleutherine palmifolia (L) Merr.) in Udapi Hilir Village
No Thumbnail Available
Date
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Politeknik Pertanian Bogor
Abstract
Description
Tea is one of the most popular drinks. Frequently, tea is made from real tea leaves. However, apart from real tea leaves, tea can also be made from other materials, such as from dayak onion bulbs. Dayak onion tea provides health benefits because it has several chemical compounds such as alkaloids, glycosides, flavonoids, phenolics, steroids, triterpenoids, and tanins. The purpose of this study was to determine the effect of temperature and time on roasting onion dayak tea. The method used in this research was two-factor factorial experimental design. The first factor wasthe oven temperature of 130, 140, and 150 °C, respectively. The second factor is the oven time which duration of 20 minutes, 25 minutes, 30 minutes respectively and repeated 3 times. The variables observed were taste, aroma, and color using ANOVA analysis of variance, DMRT test, and Bayes method. The results showed that the taste level was dominated by the A2M3 treatment, the aroma level was dominated by two treatments, namely A2M3 and A3M3, the color level was dominated by the A1M3 treatment. The final result of three parameters measuring taste, aroma, and color obtained the best treatment namely A2M3 treatment with a value of 18,17 with oven temperature and time of 140 °C and 30 minutes. Flavonoid analysis might be needed in the future.
Teh adalah salah satu minuman yang disukai banyak orang. Pada umumnya teh terbuat dari daun teh asli.Meskipun demikian, selain dari daun teh asli, pembuatan teh juga bisa dari bahan lain, seperti dari umbi bawang dayak. Teh bawang dayak memiliki manfaat bagi kesehatan karena terdapat beberapa senyawa kimia seperti alkaloid, glikosida, flavonoid, fenolik, steroid, triterpenoid, dan tanin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu pengovenan teh bawang dayak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan faktorial. Faktor pertama adalah suhu pengoven berturut–turut sebesar 130, 140, dan 150 °C. Faktor kedua adalah waktu pengovenan dengan durasi berturut–turut selama 20, 25, 30 menit yang diulang sebanyak 3 kali. Variabel yang diamati adalah rasa, aroma, dan warna menggunakan analisis ragam anova, uji lanjut DMRT, dan Metode Bayes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat rasa didominasi oleh perlakuan A2M3, tingkat aroma di dominasi oleh dua perlakuan yaitu A2M3 dan A3M3, tingkat warna didominasi oleh perlakuan A1M3. Hasil akhir dari tiga parameter pengukuran rasa, aroma, dan warna didapat perlakuan terbaik peringkat 1 yaitu perlakuan A2M3 dengan nilai 18,17 dengan suhu pengovenan 140 °C dan waktu pengovenan 30 menit. Analisis kandungan flavonoid perlu dilakukan untuk melihat kadar flavonoid pada hasil penelitian ini.
Teh adalah salah satu minuman yang disukai banyak orang. Pada umumnya teh terbuat dari daun teh asli.Meskipun demikian, selain dari daun teh asli, pembuatan teh juga bisa dari bahan lain, seperti dari umbi bawang dayak. Teh bawang dayak memiliki manfaat bagi kesehatan karena terdapat beberapa senyawa kimia seperti alkaloid, glikosida, flavonoid, fenolik, steroid, triterpenoid, dan tanin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu pengovenan teh bawang dayak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan faktorial. Faktor pertama adalah suhu pengoven berturut–turut sebesar 130, 140, dan 150 °C. Faktor kedua adalah waktu pengovenan dengan durasi berturut–turut selama 20, 25, 30 menit yang diulang sebanyak 3 kali. Variabel yang diamati adalah rasa, aroma, dan warna menggunakan analisis ragam anova, uji lanjut DMRT, dan Metode Bayes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat rasa didominasi oleh perlakuan A2M3, tingkat aroma di dominasi oleh dua perlakuan yaitu A2M3 dan A3M3, tingkat warna didominasi oleh perlakuan A1M3. Hasil akhir dari tiga parameter pengukuran rasa, aroma, dan warna didapat perlakuan terbaik peringkat 1 yaitu perlakuan A2M3 dengan nilai 18,17 dengan suhu pengovenan 140 °C dan waktu pengovenan 30 menit. Analisis kandungan flavonoid perlu dilakukan untuk melihat kadar flavonoid pada hasil penelitian ini.
Keywords
chemical compound, dayak onion, temperature, time, bawang dayak, senyawa kimia, suhu, waktu