Investigasi Kasus Anthrax pada Sapi Bali di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan
No Thumbnail Available
Date
2020
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Direktorat Kesehatan Hewan
Abstract
Pendahuluan. Serangkaian kematian sapi bali telah terjadi di Lingkungan Bontopale, Kelurahan Samataring, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai. Dalam waktu 3 minggu terdapat 11 ekor sapi bali mati, mengalami sakit 9 ekor, dipotong oleh pemiliknya sebanyak 4 ekor. Populasi sapi bali di Kelurahan Samataring tercatat sebanyak 1124 ekor. Penyidikan dilakukan untuk mencari penyebab kematian sapi bali di lokasi ini. Serangkaian kegiatan penyidikan telah dilakukan bersama dengan melalui wawancara langsung kepada peternak, petugas peternakan, pengambilan sampel dari sapi sakit yang telah terpotong, pengambilan beberapa sampel tanah di lokasi sapi mati, sapi sakit dan padang penggembalaan.
Metode. Pengujian bakteriologis melalui kultur sampel, pewarnaan gram dan pewarnaan kapsul dilakukan untuk melihat morfologi bakteri secara mikroskopis pada preparat sentuh dan pertumbuhan koloni bakteri pada media umum blood agar. Hasil dibandingkan dengan kontrol positif sebagai referensi. Sampel yang diuji mencakup ingus, cairan perut dan dada, darah pada tanah dan tanah sejumlah 111 sampel. Uji biologi pada mencit juga dilakukan secara intraperitoneal darisampel potongan organ limpa dan cairan rongga perut dan dada.
Hasil. Dari kultur organ limpa, cairan rongga perut dan dada, tetesan darah pada tanah serta tanah di beberapa titik lokasi tumbuh koloni kuman Bacillus. anthracis, dengan pewarnaan gram dan kapsul, konfirm B. anthracis. Sebanyak 5 sampel tanah dari 111 sampel tanah, positif ditemukan pertumbuhan B. anthracis.
Kesimpulan. Penyebab kematian sapi bali di Kabupaten Sinjai adalah karena infeksi B. anthracis. Telah terjadi kontaminasi spora B. anthracis pada lingkungan tanah pada area pemeliharaan sapi dari sapi yang mati atau sakit.
Description
Keywords
Bacillus anthracis, Morfologi, Koloni, Uji Bakteriologi